nusabali

Pengurus Pantai Legian Ajak Pedagang Jaga Citra Pariwisata

  • www.nusabali.com-pengurus-pantai-legian-ajak-pedagang-jaga-citra-pariwisata

MANGUPURA, NusaBali - Pengurus Pantai Legian mengajak para pedagang untuk menjaga citra pariwisata. Caranya dengan tidak mengerumuni dan memaksa pengunjung saat menawarkan barang dagangan.

“Dalam beberapa waktu terakhir, kami mendapati perilaku pedagang yang berusaha ‘mengerumuni’ wisatawan agar membeli barang atau jasa mereka. Hal ini bisa mengganggu kenyamanan para wisatawan yang datang ke Pantai Legian untuk bersantai menikmati suasana pantai dan pemandangan matahari terbenam,” ujar Ketua Pengurus Pantai Legian I Made Agus Susila Dharma, Kamis (1/2/) sore.

Pada sebuah kesempatan saat bercengkrama dan bertatap muka secara langsung dengan pedagang, di antaranya pedagang souvenir, jasa pijat, dan jasa manicure yang ada di Pantai Legian, Agus Susila menekankan agar para pedagang taat pada aturan yang ada agar citra pariwisata Pantai Legian tetap baik di mata pengunjung. “Kami sampaikan kepada mereka supaya mempertahankan citra pariwisata yang positif,” ucapnya.

Jika dikemudian hari ternyata ada oknum pedagang yang tak mengindahkan imbauan, Agus Susila menegaskan langkah pertama yang akan diambil dengan memberikan teguran lisan secara humanis. “Penting bagi kami untuk memberikan edukasi kepada semua pedagang, karena kami percaya bahwa pendekatan ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua pihak,” katanya.

Sejauh ini, lanjut Agus Susila respons dari pedagang yang telah diberikan edukasi tergolong positif. Dia menyampaikan bahwa para pedagang menyadari pentingnya menjaga citra pariwisata dan bersedia bekerja sama.

Di samping itu, Agus Susila juga berharap para pedagang berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan Pantai Legian. Harapannya, para wisatawan akan kembali menikmati keindahan Pantai Legian dan memberikan pengalaman budaya Bali yang hangat dan bersahaja. “Sekali lagi harapan kami ke depan para pedagang bisa menjaga Pantai Legian karena ini juga tempat mereka mencari nafkah,” harapnya.

“Jadi tidak hanya menjual jasa atau souvenir saja tetapi juga kami memberikan budaya kami. Mereka (pengunjung) datang ke Bali dengan senyum, maka pulang juga harus dengan senyuman,” imbuh Agus Susila. 7 ol3

Komentar