nusabali

Penataan Kawasan Pantai Jimbaran Capai 81 Persen

  • www.nusabali.com-penataan-kawasan-pantai-jimbaran-capai-81-persen

MANGUPURA, NusaBali - Proyek penataan kawasan Pantai Jimbaran yang dikerjakan sejak November 2023 itu hampir rampung. Progres pengerjaan bahkan sudah mencapai 81 persen. Proyek ini dijadwalkan akan selesai dan langsung diserahterimakan pada 25 Januari 2024.

Ketua LPM Jimbaran Made Darmayasa, menjelaskan meskipun proyek mengalami sedikit keterlambatan dari target sebelumnya, namun progres yang telah dicapai sangat memuaskan. “Rencananya pada 25 Januari 2024 ini akan dilakukan serah terima, diikuti dengan upacara melaspas dan macaru sebagai tanda penyelesaian proyek,” kata Darmayasa, Senin (15/1) sore.

Dikatakan, molornya proyek telah diprediksi sebelumnya dan pihak kontraktor kemudian mengajukan permohonan waktu releksasi yang disetujui oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung. Dia menegaskan meskipun molor dari target semula, pengerjaan di lapangan sesuai dengan usulan dan diharapkan dapat segera diselesaikan.

“Waktu pengerjaannya memang relatif terbatas, namun skup pengerjaan di lapangan sangat banyak. Pihak proyek sudah memprediksi dan dari awal kontraktor sudah meminta releksasi waktu,” jelas Darmayasa.

Dijelaskan pula jika proyek penataan ini mencakup pelebaran dan perbaikan kondisi jalan, pedestrian, taman, serta penataan pedagang dan kafe. Saat ini, hanya tersisa 19 persen proyek yang masih dikerjakan, meliputi finalisasi penataan dapur kafe dan pembuatan taman.

Lebar jalan pada umumnya rata-rata sama, dengan ukuran hampir 9 meter. Di sekitar lapangan Yoga Perkanthi Jimbaran, jalan telah perlebar dan diaspal. Sementara itu, jalan di pinggir pantai dibuat dengan bahan beton precast (pracetak) dengan lebar 4 meter dan pedestrian sekitar 3,8 meter juga dari beton precast.

Jika proyek telah selesai, maka jalan akan memiliki fungsi ganda. Pada hari biasa, pedestrian akan menjadi area parkir tambahan, akses jogging track, dan jalur pejalan kaki. Namun, saat upacara keagamaan di Pura Ulun Swi, pedestrian beton akan menjadi jalan utama, sesuai dengan pengalihan arus yang diterapkan saat itu.

“Jadi sistemnya akan buka tutup. Saat hari biasa, pedestrian beton ini akan kita tutup dan pasang portal. Namun, saat terjadi pengalihan arus, kita akan buka sebagai badan jalan,” kata Darmayasa. 7 ol3

Komentar