nusabali

Indonesia Punya Peluang Jadi Nomor Satu di Ekonomi Syariah Dunia

  • www.nusabali.com-indonesia-punya-peluang-jadi-nomor-satu-di-ekonomi-syariah-dunia

JAKARTA, NusaBali.com - Indonesia memiliki peluang untuk menjadi negara nomor satu di dunia di sektor ekonomi syariah. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Erick Thohir.

Erick mengatakan, saat ini Indonesia menempati posisi keempat di bawah Arab Saudi, Uni Emirate Arab, dan Malaysia. Namun, dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia, Erick optimis Indonesia bisa menjadi nomor satu.

"Jika ini dapat diwujudkan oleh pemimpin Indonesia ke depan, akan menjadi satu topangan baru untuk ekonomi yang adil, cepat, dan stabil," kata Erick.

Karena itu ia mendukung upaya penguatan ekonomi syariah yang menjadi
salah satu program pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

“Terima kasih untuk Mas Gibran yang telah
mengangkat topik SGIE (State of the Global Islamic Economy). Ini bukan
isu sembarangan, ekonomi dan keuangan syariah itu krusial. Saya sangat
mengapresiasi para pemimpin, utamanya pemimpin muda yang punya komitmen
pada ekonomi syariah,” kata Erick Thohir.

Erick juga telah mendiskusikan konsep tersebut dengan calon presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.


Apa itu SGIE?

SGIE (State of the Global Islamic Economy) adalah sebuah tatanan ekonomi dan keuangan dunia yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. SGIE mencakup semua aspek ekonomi, keuangan, perbankan, investasi, perdagangan, dan industri yang beroperasi sesuai dengan syariah Islam.

Di Indonesia, lembaga keuangan syariah sudah cukup banyak, seperti bank syariah dan produk obligasi syariah. Namun, jumlah nasabahnya masih terbilang sedikit dibanding bank maupun lembaga keuangan konvensional.


Manfaat SGIE

Salah satu manfaat utama dari SGIE adalah memberi kesempatan bagi negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim untuk memperluas pasar ekonomi mereka. 

Dengan meningkatnya permintaan produk halal, keuangan syariah, dan pariwisata halal, negara-negara Muslim seperti Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekonominya untuk mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi rakyat.


Pinjaman Online Syariah

Analis Big Data dari Laboratorium M-Data Analytix Universitas Prof. Dr. Moestopo, Danny Wibisono mengatakan, jumlah pinjaman online yang dilansir dari data OJK mulai Agustus 2022 - Agustus 2023 mencapai Rp20,53 triliun.

Jumlah ini belum termasuk pinjol ilegal yang banyak digunakan oleh masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan sendiri telah memblokir 173 pinjol hingga 20 November 2023 lalu.

"Konsep ekonomi syariah ini membantu masyarakat terhindar dari besaran bunga riba yang mencekik dan membuat masyarakat depresi," kata Danny.

Menurutnya, bentuk pendanaan (landing) syariah dengan konsep kelompok koperasi syariah tidak hanya berbentuk pembiayaan. Melainkan pemberdayaan seperti yang dilakukan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui Mekaar Syariah serta Bank Rakyat Indonesia hingga memiliki 16 juta nasabah.

Jumlah tersebut ditargetkan Presiden Joko Widodo akan mencapai 20 juta nasabah pada tahun 2024, untuk meningkatkan derajat ekonomi kelompok ultra mikro.

"Dan yang tak kalah penting, kita bisa menyelamatkan masyarakat dari jerat pinjol ilegal yang banyak melanggar data privasi hingga membuat masyarakat depresi," pungkas Danny Wibisono.

Komentar