nusabali

BPBD Bali Catat 1.254 Bencana di 2023

Korban Sebanyak 48 Orang, Total Kerugian Rp 63,7 Miliar

  • www.nusabali.com-bpbd-bali-catat-1254-bencana-di-2023

Bencana di 2023 meningkat jika dibandingkan dengan kejadian bencana pada 2022. Tahun 2022, bencana mencapai 1.232 kejadian dengan jumlah korban 44 orang dan total kerugian Rp 51.412.532.000.

DENPASAR, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali merilis data kejadian bencana yang terjadi selama tahun 2023. Bedasar data per 30 Desember 2023, telah terjadi sebanyak 1.254 kejadian bencana di Pulau Dewata yang didominasi akibat cuaca ekstrem.

Bencana cuaca ekstrem terjadi sebanyak 438 kejadian tahun lalu, diikuti tanah longsor (311), kebakaran gedung (291), kebakaran hutan dan lahan (107), banjir (52), kekeringan (41), abrasi (9), dan gempa bumi (5).

Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin menyampaikan, jumlah korban akibat kejadian bencana tahun lalu sebanyak 48 orang dan total kerugian sebesar Rp 63.758.281.000.

Rentin menjelaskan, jumlah kejadian bencana tahun 2023 tersebut meningkat jika dibandingkan dengan kejadian bencana pada 2022. Pada 2022, bencana mencapai 1.232 kejadian dengan jumlah korban sebanyak 44 dan total kerugian sebesar Rp 51.412.532.000.

“Dari kondisi ini, terjadi peningkatan kejadian bencana pada tahun 2023 sebanyak 22 kejadian atau sebesar 1,79 persen dari data kejadian bencana tahun 2022,” ujar Rentin pada Senin (1/1).

Dia menjelaskan, sebagai upaya peningkatan kapasitas kelembagaan dalam penanganan kebencanaan, pihaknya selama 2023 telah mendistribusikan total logistik ke kabupaten/kota sebanyak 213.125 barang.

Rentin menjelaskan pada 2023, Pemerintah Provinsi Bali menyediakan anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk penyaluran bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi korban bencana/musibah di seluruh kabupaten/kota. Sampai dengan Desember 2023, anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 9.184.700.000.

Secara terperinci di Kabupaten Jembrana Rp 2.115.300.000, Kabupaten Tabanan Rp 650.000.000, Kabupaten Klungkung Rp 312.000.000, Kabupaten Gianyar Rp 100.000.000, Kabupaten Buleleng Rp 1.090.500.000, Kabupaten Karangasem Rp 1.499.900.000, Kabupaten Bangli Rp 3.390.000.000, dan Kota Denpasar Rp 27.000.000.

Selama setahun terakhir ini BPBD Bali mendapat dukungan dari sejumlah pihak dalam penanganan kebencanaan di Provinsi Bali seperti Sub-Nasional Siap Siaga Team Bali, Asia Pacific Alliance for Disaster Management (APAD) Indonesia, Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP), Yayasan Plan Indonesia, dan Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP).

Dengan berbagai pihak tersebut BPBD Bali mengadakan sejumlah program dan kegiatan dalam kesiapsiagaan bencana. Rentin mengatakan pihaknya mengampu misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Pemerintah Provinsi yang ke-19, yaitu Mengembangkan sistem keamanan terpadu yang ditopang dengan sumber daya manusia serta sarana prasarana yang memadai untuk menjaga keamanan daerah dan krama Bali serta keamanan para wisatawan.

“Tujuannya adalah terwujudnya peningkatan kapasitas penanggulangan bencana terpadu berbasis masyarakat dan teknologi di Provinsi Bali dengan indikator indeks risiko bencana,” jelas Rentin.

Misi tersebut, kata birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Badung, ini dijabarkan menjadi 2 program yaitu program penanggulangan bencana dan program penunjang.

“Program penanggulangan bencana merealisasikan anggaran sejumlah 90,84 persen dari target yang telah dianggarkan. Program penunjang merealisasikan anggaran sejumlah 94 persen dari target yang telah dianggarkan,” ungkap Rentin. 7 cr78

Komentar