nusabali

Desa Sangeh Tolak TPS3R Jemeng Dijadikan TPST

  • www.nusabali.com-desa-sangeh-tolak-tps3r-jemeng-dijadikan-tpst

MANGUPURA, NusaBali.com - Masyarakat Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung, menolak rencana pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di wilayah Jemeng. Hal ini dibuktikan dengan pemasangan spanduk penolakan di samping pintu masuk Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) Jemeng, Kamis (14/12/2023).

Pemasangan spanduk tersebut dipicu oleh adanya informasi terkait rencana Pemkab Badung yang ingin membangun sebuah TPST di wilayah Jemeng. Kabar angin ini, akhirnya memicu reaksi masyarakat setempat untuk melakukan aksi penolakan terhadap rencana pembangunan tersebut.

Masyarakat menilai bahwa kehadiran TPST di Jemeng nantinya, akan mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. Salah satu hal yang ditakuti, yakni aroma yang ditimbulkan dari penumpukan sampah di tempat tersebut.

"Intinya, masyarakat (Jemeng) di sana, menolak. Alasannya, karena bau, katanya. Sampah biar nggak dikirim ke sana, katanya," jelas I Made Werdiana, Kepala Desa Sangeh, Jumat (15/12/2023).

Berdasarkan keterangan dari pihak desa, informasi mengenai rencana pembangunan TPST di wilayah Jemeng itu, diterima warga setempat, kurang lebih enam hari yang lalu. Informasi ini, kemudian memantik masyarakat sekitar TPS3R, memasang sebuah spanduk berisi penolakan pembangunan.

Menanggapi aksi ini, pihak Dinas PUPR Kabupaten Badung, didampingi perangkat desa setempat langsung turun ke lokasi, melakukan mediasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait informasi rencana pembangunan itu.

Ida Bagus Surya Suamba, Kadis PUPR Kabupaten Badung, saat dikonfirmasi dalam kesempatan terpisah, mengatakan jika informasi mengenai rencana pembangunan TPST di Jemeng tidak valid. 

"Pemda Badung tidak ada rencana pembangunan TPST di Jemeng, yang ada sekarang di Jemeng, TPS3R milik desa," kata Surya.

Oleh karena itu, kabar mengenai rencana Pemkab Badung untuk membangun sebuah TPST di Jemeng, Desa Sangeh adalah informasi yang tidak tepat.

Dari pantauan di lokasi, spanduk yang dibentangkan masyarakat sejak Kamis (14/12/2023), tidak terlihat lagi di lokasi. "(Spanduk) dicabut Jumat pagi, sekitar jam 10an," ucap salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.*ol4

Komentar