nusabali

Wisatawan di Bali Sering Keluhkan soal Sampah

  • www.nusabali.com-wisatawan-di-bali-sering-keluhkan-soal-sampah

Ada 14 standar yang harus dipatuhi oleh wisatawan dan juga pihak pengelola destinasi

DENPASAR, NusaBali 
Kalangan praktisi pariwisata Bali meminta permasalahan sampah di kawasan wisata atau destinasi  mendapat penanganan lebih serius. Sampah jangan sampai berantakan, berhamburan di sana sini, sehingga memicu komplain wisatawan.

“Jangan sampai jadi paradoks. Kita bercuap tentang pariwisata berlandaskan Tri Hita Karana, namun di lapangan sampah di DTW tak terkelola,” ujar I  Nyoman Suarma, seorang pramuwisata yang sekaligus Kepala Bidang Humas Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, Selasa(5/12).

Suarma mengaku ada keluhan dari wisatawan terkait sampah.  Apalagi tidak ada tempat atau bak penampungan, sehingga sampah berserakan tak terurus.

“Ya karena kita di lapangan sering mendapat keluhan itu,” terangnya.

Terutama masalah sampah plastik. Untuk sampah organik mungkin masih bisa diterima (ditoleransi), namun yang berat  adalah sampah plastik.

Dikatakan Suarma, pariwisata Bali sekarang sedang pulih mendekati sebelum pandemi Covid-19. Kunjungan ke daya tarik  wisata seperti Nusa Penida, ke kawasan Pura Besakih dan Daya Tarik Wisata (DTW) lainnya semakin ramai. Nah di balik  semakin membanjirnya  pengunjung itulah,  ancaman sampah di destinasi mesti jadi atensi.

“Kita harus mengingat kembali komitmen awal saat pandemi melanda, dimana masalah kebersihan jadi prioritas. Termasuk di pariwisata,” ujarnya.

Terpisah Kepala Bidang Destinasi  Dinas Pariwisata Bali, Ida Bagus Adi Laksana menyatakan  soal masalah kebersihan, termasuk penanganan sampah sudah diatur dalam Perda No 5/2020 tentang Standar Penyelengggaran Pariwisata Bali.

“Di sana ada 14 standar yang harus dipatuhi oleh wisatawan dan juga pihak pengelola. Baik pengelola destinasi  atau daya tarik,” katanya.

Sehubungan dengan itulah, pengelola  destinasi diminta untuk mentaatinya. Seperti membuat tanda petunjuk, larangan.

“Penanganan sampah  termasuk,” ujarnya.

Apalagi jelang liburan Nataru, dimana nanti kunjungan wisatawan akan meningkat dari hari-hari biasa.

“Jadi sekali lagi, pengelola untuk melaksanakan standar penyelenggaraan kepariwisataan itu,” kata Gus Adi, sapaan Ida Bagus Adi Laksana k17.

Komentar