nusabali

Hilirisasi Sektor Kakao, Jembrana Segera Miliki Pabrik Cokelat

  • www.nusabali.com-hilirisasi-sektor-kakao-jembrana-segera-miliki-pabrik-cokelat

NEGARA, NusaBali - Bicara soal kakao, Kabupaten Jembrana telah dikenal menjadi penghasil biji kakao kelas dunia. Bahkan biji kakao Jembrana telah diekspor ke beberapa negara dan dipercaya sebagai bahan baku produk-produk cokelat ternama. Tak mau sekadar menjadi penghasil biji kakao, pengembangan kakao Jembrana diperluas oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang ingin masuk ke sektor hilir.

Hilirisasi sektor kakao itu diwujudkan dengan kepemilikan pabrik cokelat melalui Factory Sharing Kakao Jembrana. Rencananya, factory sharing yang berada di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, ini akan diresmikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) RI Teten Masduki pada pertengahan Desember ini.

Bupati Tamba mengatakan, factory sharing yang mengolah biji kakao menjadi cokelat ini, dibangun atas kerja sama Kementerian Pertanian serta Kementerian Koperasi dan UKM. “Di Indonesia hanya ada tiga factory sharing. Namun hanya yang di Jembrana berjalan dengan baik dan sudah siap dioperasikan,” ucap Bupati Tamba usai mengecek pembangunan pabrik dan uji coba pengolahan cokelat bersama BPOM serta Puslitkoka Jember, Selasa (5/12).

Selain bergerak pada sektor hilir, kata Bupati Tamba, keberadaan factory sharing kakao Jembrana ini juga akan menguntungkan petani sektor hulu. Petani kakao Jembrana tidak akan bingung dalam hal pemasaran karena sudah ada tempat untuk menjual dan tentunya dengan harga yang menguntungkan petani. 

“Tujuan pembangunan factory sharing ini bagian dari hilirisasi produksi kakao petani Jembrana. Selama ini, petani sudah banyak menghasilkan kakao berkualitas, terbentuk juga kelompok-kelompok petani kakao Jembrana. Sementara hasil kakao Jembrana juga sudah dikenal sebagai produk ekspor,” ucap Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini. 


Dengan berdirinya factory sharing ini, kata Bupati Tamba, maka pembeli cokelat Jembrana tidak langsung ke petani. Namun biji kakao dari petani akan dijual ke koperasi yang ada di factory sharing untuk diolah. “Seluruh produk biji cokelat koperasi dibawa ke kita (factory sharing) dan selanjutnya dibuat cokelat olahan hingga kemasan jadi," ujarnya. 

Kendati belum diresmikan, Bupati Tamba sudah menyiapkan nama untuk produk cokelat Jembrana. Namanya adalah Cobana yakni Coklat Bahagia Jembrana. Segmen pasar Cobana untuk kalangan anak muda. Sedangkan produk lain, seperti bubuk dark chocolate akan diberi nama Coklat Pak Ngah. 

Untuk mengenalkan hasil produksi factory sharing cokelat Jembrana ini, Bupati Tamba akan melakukan promosi dalam event-event yang dirancang pemda. Dirinya juga akan menggandeng UMKM di Jembrana untuk memasarkan produk cokelat tersebut. 

“Produksi cokelat factory sharing ini akan dipamerkan dalam pameran UMKM Jembrana akhir tahun. Rencana lain untuk mengenalkan produksi cokelat Jembrana dengan menggelar dan mengisi event tertentu di Jembrana,” kata Bupati Tamba.

Bupati Tamba berharap masyakarat, khususnya anak muda Jembrana bangga dengan produk cokelat asli setempat. Dia juga mengajak masyarakat Jembrana dapat mencintai produk-produk lokal Jembrana. "Mohon dukungan masyarakat Jembrana. Cokelat ini produk kebanggaan masyarakat Jembrana yang diproduksi dari hasil petani Jembrana,” ucap Bupati Tamba. @ ode

Komentar