nusabali

Target Kumpulkan Sampah 660 Kg Per Bulan

KUB Segara Guna Batu Lumbang Bersihkan Sampah di Tahura

  • www.nusabali.com-target-kumpulkan-sampah-660-kg-per-bulan

KUB Segara Guna Batu Lumbang menugaskan 18 orang anggotanya per hari untuk membersihkan sampah di Tahura Ngurah Rai. Targetnya mendapatkan 660 kilogram sampah per bulan.

DENPASAR, NusaBali
Hujan deras yang mulai mengguyur wilayah Denpasar dan sekitarnya tidak hanya mengakibatkan genangan di sejumlah titik, namun juga menjejali hutan mangrove di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, dengan sampah kiriman.

Sampah-sampah plastik maupun organik tersebut tidak hanya tersebar di permukaan sungai, namun sampai masuk ke sela-sela akar bakau dan menempel di lumpur.

Ketua Pengelola Eko Wisata Mangrove Batu Lumbang I Wayan Pasek Pastika, mengatakan kiriman sampah ini memang biasa terjadi saat hujan turun dengan intensitas lebat. Alat penyaring sampah (trash rack) yang dipasang di kawasan bendungan, disebutnya tidak mampu menahan sampah masuk ke kawasan hutan mangrove karena besarnya debit air dari hulu.

“Kalau pas musim kering, mungkin sedikit sekali sampahnya karena kami terus lakukan pembersihan. Kalau musim hujan begini lumayan volumenya. Kalau kita push ini saja bisa satu kontainer atau sekitar 6 ton sekali lepas ini,” ujar Pasek kepada NusaBali, Minggu (3/12).

Pasek menyebut kiriman sampah itu sangat berbahaya. Tidak saja bagi pertumbuhan tanaman mangrove, tetapi juga keberlangsungan biota laut seperti kepiting bakau yang menjadi komoditas andalan warga di daerah muara Tukad Badung tersebut.

“Ini yang risikonya ke mangrove. Sampah-sampah ini bisa menutup akar-akar mangrove. Apalagi bibit-bibit yang baru ditanam itu diterpa sampah plastik bisa rebah, terus dauh-daun yang baru tumbuh jadinya tidak bisa berfotosintesis,” jelas Pasek.

Menyikapi permasalahan sampah tersebut, Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang I Wayan Kona Antara mengaku anggota kelompoknya sering melakukan kegiatan bersih sampah. Dalam kegiatan itu, sebanyak 18 orang nelayan ditugaskan per hari untuk membersihkan sampah di kawasan mangrove.

“Kami menugaskan 18 orang dari anggota kami untuk melaksanakan pembersihan sampah setiap hari. Itu dengan capaian dia harus mendapatkan 660 kilogram per bulan. Tenggang waktunya tidak ditargetkan, disesuaikan dengan waktu luang mereka. Dan itu kami komit lakukan setiap hari,” ungkap Kona Antara.

Diakuinya seluruh nelayan KUB Segara Batu Lumbang, yang terdiri dari 47 anggota telah berkomitmen untuk menjaga kebersihan, kelestarian, dan  menjalankan konservasi hutan bakau.

Di sisi lain, pihaknya juga mengharapkan partisipasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai karena muaranya di hutan mangrove dan laut.

Tidak hanya komunitas nelayan, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya juga turut membersihkan sampah kiriman di hutan mangrove Tahura Ngurah Rai, pekan lalu. Pj Gubernur bersama lembaga non profit Sungai Watch bersama-sama membersihkan hilir sungai di kawasan tersebut.

“Ternyata tidak mudah membersihkan sampah yang sudah terlanjur dibuang di sungai,” ujar Mahendra Jaya saat terjun memunguti sampah di sela-sela tanaman bakau.

Mahendra Jaya menilai perlu adanya gerakan sosial bersama untuk menangani masalah sampah di Bali. Dia mengapresiasi masyarakat peduli lingkungan dan lembaga non profit atas kepeduliannya terhadap alam Bali. Dia menilai hal ini merupakan salah satu bentuk ngrombo (gotong-royong) untuk memecahkan permasalahan sampah di Bali.

Mahendra Jaya berjanji akan memaksimalkan peran Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali dan Satpol PP Provinsi Bali dalam menindak lanjuti persoalan sampah, di samping juga bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota se-Bali. 7 cr78

Komentar