Kunjungan Wisatawan Meningkat, Berkah Bagi Kelompok Nelayan

Peningkatan kunjungan wisatawan ini menjadi berkah tersendiri bagi kelompok nelayan, khususnya yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Merta Segara Samuh.

“Setelah Covid-19, astungkara kami merasakan peningkatan kunjungan yang cukup baik. Secara bisnis, kondisinya sudah mulai kembali normal. Namun, tentu saja ini dipengaruhi oleh musim liburan dan kondisi hunian hotel. Apalagi nanti saat dekat hari Natal atau tahun,” ujar Ketua Kelompok Nelayan Merta Segara Samuh I Ketut Tarma, saat ditemui belum lama ini.

Kondisi ini tentu menjadi berkah tersendiri, sebab kelompok nelayan bisa menawarkan jasa kepada para wisatawan yang datang berkunjung, baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun domestik.

“Kami menawarkan pengalaman wisata bahari yang lengkap di Nusa Dua. Mulai dari melihat pemandangan indah di bawah laut, snorkeling, hingga aktivitas memancing dan jetski,” jelas Tarma.

Apalagi saat ini, kata dia, tingkat kunjungan wisatawan tengah meningkat, kendati sekarang memasuki masa low season. “Kami bersyukur, semoga ke depannya terus meningkat,” harapnya.

Tarma lebih lanjut mengatakan, kelompok nelayan sekarang berjumlah 63 orang, mayoritas menjadi nelayan pariwisata. Mereka terlibat dalam berbagai aktivitas seperti menjadi guide hingga kapten boat.

Meskipun menjadi nelayan pariwisata, Tarma tetap mengingatakan agar anggota kelompok tetap bertanggung jawab terhadap laut, tidak boleh dilupakan. “Laut tidak bisa dilupakan. Nelayan kami harus tetap memahami alam, musim, dan pasang surut air laut,” tegasnya.

Disinggung terkait harga jasa yang ditawarkan, Tarma menjelaskan kelompok nelayan memiliki standar harga untuk boat dan jetski. Sedangkan ketika ditanya mengenai durasi tour ke laut, Tarma menyebutkan bahwa pilihan ada dalam rentang satu hingga dua jam untuk snorkeling dan diving, kemudian maksimal empat jam untuk aktivitas memancing. Harga yang ditawarkan pun beragam, untuk tour satu jam dimulai dari harga Rp 400 ribu untuk empat orang, tergantung aktivitas.

“Kami memiliki harga net yang menjadi dasar kerja sama dengan mitra kami. Kami berupaya untuk mempertahankan standar harga agar tetap kompetitif di pasar pariwisata. Lalu kami juga bukan yang menentukan pengunjung berapa lama tour ke laut, tetapi kami ada pilihan. Kami percaya batasan waktu tersebut lebih baik untuk pengalaman liburan yang optimal,” kata Tarma. 7 ol3