nusabali

Neuralgia Trigeminal, Nyeri Wajah yang Menyerupai Sakit Gigi

  • www.nusabali.com-neuralgia-trigeminal-nyeri-wajah-yang-menyerupai-sakit-gigi

PERNAH mendengar penyakit neuralgia trigeminal? Bagi masyarakat awam, istilah ini mungkin jarang terdengar serta cukup jarang terjadi. Neuralgia trigeminal adalah salah satu penyakit saraf dengan gejala nyeri pada wajah. Penyakit ini masih menjadi tantangan, karena banyak kasus yang tidak terdiagnosis secara tepat dan komplikasi nyeri hebat yang ditimbulkan sehingga mempengaruhi kualitas hidup penderita.

Sebagian masyarakat menganggap nyeri pada wajah dikaitkan dengan sakit gigi sehingga mereka pergi berobat ke dokter gigi. Namun, setelah dilakukan pencabutan gigi, nyeri dirasakan kambuh atau menetap. Rasa sakit yang diakibatkan penyakit ini memiliki intensitas berat dan sangat mengganggu. Pada kasus yang berat dapat menimbulkan berbagai masalah seperti penurunan berat badan, isolasi diri hingga depresi akibat nyeri yang menahun. 

Neuralgia trigeminal adalah kondisi nyeri kronis yang terjadi pada daerah penjalaran saraf trigeminus, saraf pembawa sensasi dari wajah ke otak. Saraf trigeminus memiliki 3 cabang saraf yang mempersarafi dahi sekitar mata (saraf oftalmikus), pipi (saraf maksilaris), dan rahang bawah (mandibularis). Nyeri ini termasuk nyeri neuropatik, yaitu rasa sakit yang berkaitan dengan cedera saraf. Penyebab kondisi ini umumnya akibat penekanan saraf trigeminus oleh arteri atau vena yang terletak berdekatan. Beberapa penyebab lain yang mengakibatkan penekanan termasuk tumor otak, malformasi arteri-vena, dan lainnya. Tak jarang penyebab neuralgia ini tidak diketahui meskipun telah dilakukan pemeriksaan penunjang seperti MRI. 

Neuralgia trigeminal lebih banyak ditemukan pada perempuan dan pada usia lebih dari 50 tahun. Pipi dan rahang bawah merupakan lokasi yang paling banyak dialami sehigga menyerupai sakit gigi.

Gejala nyeri biasanya dialami pada satu sisi wajah, tetapi beberapa kasus jarang dapat terjadi pada kedua sisi baik pada waktu bersamaan maupun dalam waktu yang berbeda. Kualitas nyeri dapat memberat seiring berjalan waktu. Karakteristik nyeri berupa nyeri spontan seperti ditusuk-tusuk, tersengat listrik, kebas, rasa terbakar dengan serangan yang sering hilang timbul.

Pada awalnya, penderita mungkin mengalami serangan singkat dan ringan. Tapi, neuralgia trigeminal dapat berkembang menjadi penyakit dengan serangan nyeri yang lebih lama dan lebih sering. Rangsangan ringan pada wajah dapat memicu rasa sakit seperti mengunyah, menyikat gigi, mencuci wajah, merias hingga hanya menyentuh wajah. Nyeri berlangsung beberapa detik hingga menit, tetapi pada kasus yang berat nyeri bisa menetap setiap saat hingga berbulan-bulan. Lebih lanjut, pasien dapat menjerit kesakitan bahkan hanya terkena angin atau helaian rambut yang menyentuh wajah. 

Terdapat beberapa pilihan pengobatan, di mana pada tahap awal umumnya dokter akan memberikan obat-obatan yang bertujuan mengurangi atau menghalangi sinyal nyeri ke otak seperi pereda nyeri, obat antikonvulsan, pelemas otot, atau suntikan. Pada kondisi yang tidak bisa ditangani dengan obat-obatan, tindakan pembedahan bisa menjadi salah satu penanganan kondisi ini. 7

Oleh: dr Elma Shari Pagehgiri

Komentar