nusabali

IJK Stabil, Ekonomi Bali Tumbuh 5 Persen Lebih

  • www.nusabali.com-ijk-stabil-ekonomi-bali-tumbuh-5-persen-lebih

DENPASAR, NusaBali - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menilai Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali posisi September 2023 terjaga stabil dan solid didukung  permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga.

Kinerja IJK tersebut mendukung perkembangan perekonomian Provinsi Bali yang tumbuh  lebih dari 5 persen atau sebesar 5,35 persen yoy di triwulan III 2023. Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu menyampaikan, Rabu (29/11). 

“Meskipun lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,60 persen yoy, namun laju pertumbuhan ekonomi Bali saat ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Nasional yang sebesar 4,94 persen ,” ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi 5,35 persen tersebut  menempatkan Bali berada di posisi ke-7  yang pertumbuhan ekonominya tertinggi secara nasional.

Struktur ekonomi Bali didominasi  Kategori Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 20,37 persen. Lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sangat erat kaitannya dengan pariwisata Bali.

Lapangan usaha Akomodasi Makan Minum serta Transportasi Pergudangan sebagai kontributor terbesar perekonomian Bali tumbuh impresif secara yoy masing masing sebesar 16,06 persen dan 27,52 persen.

Stabilnya IJK ditunjukkan dari penyaluran kredit maupun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

“Penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK mengalami pertumbuhan  yang semakin membaik dari periode sebelumnya,” kata Puji Rahayu.

Data sektor perbankan Provinsi Bali posisi September 2023 menunjukkan penyaluran kredit mencapai Rp102,97 triliun atau tumbuh 5,11 persen yoy lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,22 persen (Agustus 2023: 4,87 persen yoy).

Penyaluran kredit Bank Umum di Bali sebesar Rp90,23 triliun atau tumbuh 5,26 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan posisi Agustus 2023 yang sebesar 4,91 persen. Sementara itu, penyaluran kredit BPR posisi September 2023 mencapai Rp12,67 triliun atau tumbuh 4,02 persen yoy.

Capaian ini sedikit lebih rendah dibandingkan posisi Agustus 2023 yang sebesar 4,57 persen. Peningkatan penyaluran kredit secara yoy ini kata Puji Rahayu selaras dengan meningkatnya aktivitas pariwisata serta sektor pendukung pariwisata di Bali.

Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit yoy didorong peningkatan nominal kredit Investasi sebesar Rp3,04 triliun atau tumbuh 12,12 persen yoy (Agustus 2023: 11,36 persen yoy). Tingginya pertumbuhan kredit investasi  menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Bali.

Berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan  peningkatan nominal penyaluran di Sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp1,72 triliun (tumbuh 5,79 persen yoy) serta Sektor Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha sebesar Rp1,34 triliun (tumbuh 3,93 persen yoy). Sementara  Berdasarkan kategori debitur, sebesar 52,64 persen kredit di Bali disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan sebesar 6,02 persen yoy (Agustus 2023: 5,82 persen yoy.

Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp163,94 triliun atau tumbuh double digit yaitu 22,42 persen yoy tumbuh lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 17,63 persen yoy.

Pertumbuhan DPK posisi September 2023 sedikit lebih melandai dibandingkan posisi Agustus 2023 yang tumbuh sebesar 23,51 persen yoy. Berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK dibandingkan September 2022 ditopang kenaikan nominal Tabungan sebesar Rp18,45 triliun dan Giro sebesar Rp6,84 triliun. K17.

Komentar