nusabali

Gacong Resahkan Wisatawan, Satpol PP Badung Ambil Langkah Peringatan Hingga Penutupan Usaha

  • www.nusabali.com-gacong-resahkan-wisatawan-satpol-pp-badung-ambil-langkah-peringatan-hingga-penutupan-usaha

MANGUPURA, NusaBali.com – Keberadaan gacong, atau pemandu wisata liar, di beberapa destinasi pariwisata di Badung menjadi sorotan utama setelah adanya laporan mengenai gangguan yang mereka sebabkan terhadap wisatawan. Menanggapi hal ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung mengambil langkah tegas dengan menertibkan para gacong di timur Tol Bali Mandara Nusa Dua dan sepanjang Jalan Pratama Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung pada Rabu (15/11/2023) siang.

Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara menerangkan, meski telah dilakukan beberapa kali penertiban bahkan hingga sidang Tipiring, namun perilaku gacong yang dianggap mengkhawatirkan masih terus berlangsung. Setidaknya, saat patroli berlangsung pihaknya berhasil menertibkan dua gacong yang sedang nagkring di timur Tol Bali Mandara sedangkan di sepanjang Jalan Pratama nihil gacong.

“Prilaku gacong ini yang tidak bisa kami terima karena caranya yang mengkhawatirkan. Kami sudah beberapa kali menertibkan hingga sidang Tipiring, namun tampaknya masih ada kesulitan dalam memberikan sanksi yang efektif,” ujar Suryanegara saat dihubungi pada Rabu (15/11/2023) sore.

Kendala utama yang dihadapi oleh Satpol PP Badung adalah jadwal pengadilan negeri Denpasar yang tidak selalu mendukung tindakan penindakan yang mereka rencanakan. Dalam menghadapi tantangan ini, ia mengonfirmasi bahwa langkah selanjutnya akan melibatkan kerjasama dengan desa adat. Mereka berencana memberikan peringatan hingga penutupan usaha bagi pengusaha water sport yang terbukti menggunakan jasa gacong.

“Setiap ada penindakan, kami tidak mendapatkan jadwal di Pengadilan Negeri Denpasar. Kami tahan KTP mereka, namun tetap saja mereka tidak hadir ke pengadilan. Kami berharap jasa water sport ini menngunakan guide yang sopan dan ramah, yang bisa meningkatkan citra dan popularitas usaha water sport. Ini tidak hanya tentang penegakan aturan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan pariwisata yang positif dan menyenangkan bagi wisatawan,” harapnya.

Sementara, Camat Kuta Selatan, I Ketut Gede Arta, menyoroti maraknya praktik gacong, atau pemandu wisata liar, di jalan Pratama Nusa Dua. Fenomena ini menjadi perhatian serius karena gacong-gacong tersebut terlibat dalam mengarahkan wisatawan secara paksa ke tempat-tempat wisata air atau water sport.

Keberadaan oknum gacong ini dianggap sangat mengganggu ketenangan wisatawan, bahkan ada laporan bahwa beberapa di antaranya sampai menggetok kaca mobil wisatawan. Gede Arta menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi masalah ini.

“Sudah ada beberapa langkah yang kita ambil. Kami telah mengundang seluruh pemilik wisata air untuk bersama-sama mengatasi permasalahan ini. Selain itu, kita juga sudah beberapa kali membuat pernyataan bersama dan berkoordinasi dengan Organisasi Usaha Wisata Bahari (Gawisri)," ungkap Gede Arta saat dihubungi pada Rabu (15/11/2023) siang.

Di sisi lain, terang dia Pihak kecamatan juga telah rutin melakukan patroli di berbagai titik, mulai dari pintu masuk Tol Bali Mandara hingga Jalan Pratama Nusa Dua. Tujuan dari langkah-langkah ini adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. Ia juga membeberkan jika laporan adanya gacong nakal ini karena mendapat informasi dari warga sekitar yang peduli.

“Kami tidak memandang asal usul, baik lokal maupun non-lokal. Siapapun yang mengganggu kenyamanan wisatawan, pasti akan kami bina dan berikan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan seluruh komponen masyarakat dalam mengatasi masalah ini. Ia mengajak seluruh pihak, termasuk desa adat, lingkungan, pelaku pariwisata, dan organisasi lainnya untuk bersama-sama menciptakan lingkungan wisata yang nyaman dan aman.

“Harapan kami, kita harus lebih sering mengingatkan, karena ini tanggung jawab kita bersama. Kesadaran ini harus tumbuh bersama-sama, dan langkah-langkah preventif yang kami lakukan merupakan bentuk komitmen kami untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan di Bali,” pungkasnya. *ris


Komentar