nusabali

Akibat Kontaminasi Bakteri E.Coli

Hasil Uji Keracunan Massal di Tegal Badeng Barat

  • www.nusabali.com-akibat-kontaminasi-bakteri-ecoli

Dari 6 sampel makanan yang dikirim ke Laboratorium Kesehatan (Labkes) Bali di Denpasar, 5 sampel positif mengandung bakteri jenis E.Coli.

NEGARA, NusaBali
Hasil uji laboratorium sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal 52 warga Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, telah diterima Dinas Kesehatan (Dinkes) Jembrana, Selasa (7/11). Hasilnya, sejumlah sampel makanan yang diteliti ke Laboratorium Kesehatan (Labkes) Bali di Denpasar, itu dinyatakan positif mengandung bakteri Escherichia Coli (E.Coli).

Kepala Dinkes Jembrana dr Made Dwipayana, mengatakan sebelumya ada 6 sampel makanan yang sempat dikirim ke Labkes Bali pada Selasa (31/10) lalu. Sampel itu merupakan beberapa makanan dalam nasi kotak dari acara pengajian yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Tegal Badeng Barat tersebut. 

"Ada 6 sampel makanan yang kami kirim. Ada sampel yang didapatkan petugas kami (Dinkes Jembrana) dan sampel tambahan dari pihak kepolisian (Polres Jembrana). Dari 6 sampel itu, 5 sampel positif mengandung bakteri jenis E.Coli. Hanya satu sampel yang negatif,” ujar Dwipayana.

Menurut Dwipayana, bakteri E.Coli pada beberapa sampel makanan itu identik dengan jenis bakteri yang bisa menyebabkan diare. Namun untuk sumber bakteri sehingga ada di beberapa sampel makanan itu masih ditelusuri jajarannya. Termasuk hasil uji sampel makanan itu juga disampaikan ke Polres Jembrana.

“Sekarang kami tindak lanjut menurunkan petugas epidemiologi untuk berusaha menelusuri sumbernya. Karena bakteri itu bisa muncul karena beberapa kemungkinan. Apakah dari air yang dipakai atau dari yang mengolah tidak bersih. Itu masih berusaha ditelusuri,” kata Dwipayana.

Sementara Kasat Reskrim Polres AKP Agus Riwayanto Diputra, mengatakan juga masih menelusuri penyebab keracunan massal itu. Sebelumnya, pihaknya sudah sempat meminta keterangan sejumlah saksi mengenai asal usul nasi kotak ataupun makanan yang diduga menjadi pemicu keracunan usai mengahadiri acara pengajian di salah satu mushola di Tegal Badeng Barat tersebut. 

Sesuai keterangan pihak panitia, kata AKP Agus, diakui ada sebanyak 600 nasi kotak yang dibagikan dalam acara pengajian itu. Nasi kotak dengan isi nasi putih, ayam goreng, sambal, potongan sayur kol, mentimun, dan daun kemangi, itu disiapkan secara gotong royong oleh masyarakat setempat. "Untuk pembuatan 600 nasi kotak itu dibebankan kepada 120 kepala keluarga (KK). Masing-masing KK menyiapkan 5 nasi kotak," ujarnya.

Selain menu itu, diketahui juga ada menu sate kambing dan telur rebus yang sempat dibagikan bersama nasi kotak tersebut. Sate kambing dibuat di salah satu rumah warga yang untuk pembuatan bumbunya dibantu 4 orang warga. Kemudian untuk telur rebus dibuat secara gotong royong di mushola setempat. “Jadi nasi kotaknya itu memang tidak dibuat di satu setempat. Ada dugaan (nasi kotak) yang bermasalah hanya beberapa. Namun untuk yang mana saja dan apa yang menjadi sumber masalahnya, masih kami dalami,” ucap AKP Agus. 

Seperti diketahui, sebanyak 52 warga Desa Tegal Badeng Barat mengalami gejala keracunan setelah menyantap nasi kotak dari acara pengajian serangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di salah satu mushola di Banjar Tengah, Desa Tegal Badeng Barat, pada Minggu (29/10) malam. Sebanyak 52 warga itu dilarikan ke Puskesmas 2 Negara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Senin (30/10) pagi hingga sore. 

Dari 52 warga itu, ada 2 orang anak yang mengalami gejala keracunan cukup serius sehingga harus menjalani rawat inap. Bahkan ada salah satu pasien yang juga sempat harus dirujuk ke RSU Negara. Namun saat ini, kondisi kedua pasien anak itu dipastikan telah membaik sehingga sudah diizinkan pulang. 7 ode

Komentar