nusabali

Hasto : Kepemimpinan Dimulai dari Keluarga

Saat Capres-Cawapres Sesi Foto Gandeng Istri

  • www.nusabali.com-hasto-kepemimpinan-dimulai-dari-keluarga

JAKARTA, NusaBali - Suasana berbeda terlihat dalam pengumuman Mahfud MD sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Bacapres Ganjar Pranowo dan Bacawapres Mahfud MD melakukan sesi foto bersama usai diumumkan sebagai pasangan yang didukung oleh PDIP, PPP, Perindo dan Hanura. Kesan keluarga yang kompak terlihat dari pasangan capres-cawapres yang diharapkan akan membawa Indonesia Emas ini.

Terlihat saat sesi foto keluarga Capres-Cawapres itu dilakukan di hadapan para ketua umum parpol pendukung di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023). Tak hanya berfoto berdua, Ganjar dan Mahfud turut mengajak sang istri untuk berfoto bersama. Yakni, Siti Atiqoh istri Ganjar dan Zaizatun Nihayati istri Mahfud MD.

Mahfud bahkan turut mengajak sang anak dan cucunya untuk berfoto. Momen itu pun, menjadi perhatian partai pendukung Ganjar dan Mahfud MD. Diketahui, foto kebersamaan Ganjar dan Mahfud MD beserta keluarga diminta khusus oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. "Foto bersama keluarga di tengah. Ini yang membedakan," ujar Hasto.

Tak lama kemudian istri Ganjar Pranowo yakni Siti Atiqoh ke depan mendampingi suaminya berfoto. Zaizatun Nihajati, istri Mahfud MD juga berdiri dari tempat duduknya untuk berfoto bersama suami. Dia didampingi anak perempuannya beserta seorang cucu.

Ditemui usai acara, Hasto mengungkapkan alasannya meminta Ganjar dan Mahfud MD berfoto bersama keluarganya. Sebab, Hasto menilai, sebuah nilai kepemimpinan dimulai dari keluarga. Apalagi, kata dia, Mahfud MD setelah diberitahu oleh Ketua Umum PDIP Megawati akan dijadikan cawapres pendamping Ganjar, langsung menghubungi ibunda dan keluarganya.

"Sama dengan Pak Ganjar Pranowo, karena keluarga ini kan menjadi suatu persemaian dari seluruh cita-cita dalam mengabdi dalam bangsa dan negara. Sehingga seorang pemimpin tanpa mendapatkan dukungan keluarga, tanpa doa-doa, kasih seorang itu tidak akan mungkin menjadi seorang pemimpin," ucap Hasto.

Politisi asal Jogjakarta ini menambahkan, bahwa menjadi seorang pemimpin diperlukan getaran kemanusiaan, getaran kerakyatan serta nilai spiritualitas kepada Tuhan Yang Maha Esa. "Membumi dengan kehendak rakyat," jelas Hasto. k22

Komentar