nusabali

Kapan Wilayah Bali Masuk Musim Hujan?

  • www.nusabali.com-kapan-wilayah-bali-masuk-musim-hujan

MANGUPURA, NusaBali.com – Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memperkirakan wilayah Bali akan kembali diguyur hujan pada pertengahan bulan November 2023 mendatang.

Kepala Stasiun Klimatologi Bali, Aminudin Al-Roniri menerangkan prakiraan awal musim hujan tahun ini ada di 20 Zona Musim. Yang mana, 12 Zona Musim itu meliputi sebagian besar Jembrana, Jembrana bagian utara dan Buleleng bagian tengah, Jembrana bagian timur dan Tabanan bagian barat, Buleleng bagian selatan, Tabanan bagian utara, Badung bagian utara, Gianyar bagian utara dan Bangli bagian tengah, Buleleng bagian tengah dan Selatan.

Kemudian wilayah Tabanan bagian utara dan Badung bagian utara, Bangli bagian utara dan tengah, Karangasem bagian barat dan Buleleng bagian tenggara, Bangli bagian utara dan timur, Karangasem bagian barat dan Bangli bagian selatan, Tabanan bagian tengah, Badung bagian tengah dan Gianyar bagian tengah, Tabanan bagian tengah, Gianyar bagian selatan dan Badung bagian tengah, Bangli bagian selatan, Karangasem bagian selatan dan Klungkung bagian utara.

Sementara 8 Zona Musim hujan diprakirakan terjadi pada awal Desember, meliputi wilayah Jembrana bagian barat dan Buleleng bagian barat, Buleleng bagian utara, Bangli bagian utara dan timur, Karangasem bagian utara, Karangasem bagian timur, Karengasem bagian tengah, Gianyar bagian selatan, klungkung bagian selatan dan Karangasem bagian selatan, Badung bagian selatan, Gianyar bagian selatan, Tabanan bagian selatan dan Kota Denpasar dan Pulau Nusa Penida.

“Awal musim hujan jatuh pada bulan November dan Desember. Kita masih punya waktu dua bulan untuk menunggu hujan secara alami. Karena di daerah Kubu sedang kering-keringnya. Sebab sesuai dengan catatan kami di Kubu masuk kekeringan ekstrem,” papar Aminudin saat Konferensi Pers pada Kamis (5/10/2023) saing.

Lebih lanjut ia jelaskan, dunia pariwisata dan bidang lainnya harus mewasdapai masuknya musim hujan di tahun ini. Sebab ia menilai, ada kemungkinan menyebabkan cuaca yang cukup ekstrem, seperti pohon tumbang, petir, guntur, genangan air, longsor, dan lainnya.

“Dunia pariwisata dan stakeholder lainnya mulai sekarang bisa mangantisipasi kejadian yang mungkin terjadi. Namun mudah-mudah Bali ini bisa aman,” harapnya.

Sementara, terang Aminudin soal puncak musim hujan akan terjadi di tahun 2024 pada bulan Januari dan Februari. Yang mana puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Januari 2024, meliputi 19 wilayah diantaranya sebagian besar Jembrana, Jembrana bagian barat dan Buleleng bagian barat, Jembrana bagian utara dan Buleleng bagian tengah, Jembrana bagian timur dan Tabanan bagian barat, dan Buleleng bagian Selatan.

Lalu Tabanan bagian utara, Badung bagian utara, Gianyar bagian utara dan Bangli bagian tengah, Buleleng bagian tengah dan selatan, tabanan bagian utara dan Badung bagian utara, Buleleng bagian utara, Bangli bagian utara dan timur, Karangasem bagian utara, Bangli bagian utara dan tengah, Karangasem bagian barat dan Buleleng bagian tenggara, Bangli bagian utara dan timur, Karangasem bagian timur, dan Karengasem bagian Tengah.

Kemudian, Karangasem bagian barat dan Bangli bagian selatan, Tabanan bagian tengah, Badung bagian tengah dan Gianyar bagian tengah, Tabanan bagian tengah, Gianyar bagian selatan dan Badung bagian tengah, Bangli bagian selatan, Karangasem bagian selatan dan Klungkung bagian utara, Badung bagian selatan, Gianyar bagian selatan, Tabanan bagian selatan dan Kota Denpasar dan Pulau Nusa Penida.

Sementara puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Februari 2024, meliputi wilayah Gianyar bagian selatan, klungkung bagian selatan dan Karangasem bagian selatan.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman gede Wiryajaya berharap informasi yang diberikan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh instansi terkait. Khususnya di sektor pertanian yang dapat mengambil strategi dalam bercocok tanaman atau yang lainnya. Selain itu, ia juga berharap dari sisi kebencanaan di BPBD untuk memetakan daerah mana yang diprediksi akan mengalami kebencanaan.

“Informasi awal musim hujan saya rasa teman-teman di kebencanaan sudah bisa mengambil tindakan atau bersiap-siap mengantisipasi hal itu. Terkait pariwsiata kami tahu ini sebagai ujung tombak dan perlu perhatian khusus bagi kita, kami akan terus memberikan informasi khusus dan dari BMKG siap menjawab pertanyaan lain sesuai dengan keperluan instansi,” harapnya. *ris
 


Komentar