nusabali

Bertekad Tuntaskan Pendidikan S1, Walau Sempat Terkena Stroke

Semangat Made Tawa, Kakek 80 Tahun yang Ikuti Ujian Skripsi di STAHN Mpu Kuturan Singaraja

  • www.nusabali.com-bertekad-tuntaskan-pendidikan-s1-walau-sempat-terkena-stroke

Made Tawa berpesan kepada generasi muda dan masyarakat umum agar tak ragu belajar dan menambah ilmu pengetahuan yang akan dipakai sebagai pegangan hidup .

SINGARAJA, NusaBali
Slogan belajar sepanjang hayat dan tidak pandang bulu sangat tepat diberikan kepada Made Tawa,80. Pria lanjut usia (lansia) asal Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini sangat bersemangat untuk menuntaskan pendidikan Strata 1 (S1) di STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Bahkan, Jumat (23/9) lalu Made Tawa mendadak viral dan menjadi bintang di media sosial (medsos) saat video proses ujian proposal skripsinya diunggah oleh salah satu dosen pembimbingnya. 

Made Tawa adalah pensiunan pegawai Telkom Denpasar yang memantapkan hati untuk kuliah. Dia mengambil Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Komunikasi Hindu angkatan 2019. Menjelang akhir pendidikannya, Tawa sempat terserang stroke ringan, namun dia tidak patah semangat dan tetap ingin menuntaskan pendidikan S1 yang dipilihnya. 

Foto: Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan, Made Tawa. -IST

Ditemui, Senin (25/9) di rumahnya di Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, ayah 10 anak ini mengaku semakin semangat, saat mendapatkan dukungan dan kabar dari anak-anaknya yang bangga menyaksikan kegigihan Tawa hingga viral di media sosial. Dalam video yang tersebar dan diunggah oleh akun dosen pembimbingnya I Nyoman Buda Asmara Putra, Tawa yang belum sembuh total dari stroke ringan terlihat dipapah menuju ruang ujian. 

Namun keterbatasan kondisi fisiknya tidak menyurutkan semangatnya. Dia tampak sangat percaya diri memaparkan dan menjawab pertanyaan dosen penguji atas proposal skripsi yang telah disusunnya. Skripsinya berjudul ‘Analisis Dampak Pelatihan Customer Service dengan Pendekatan Jendela Johari terhadap Kualitas Komunikasi Interpersonal dan Kepuasan Pelanggan di PT Telkom’. “Kemarin saya sempat ditelepon sama anak-anak kasih semangat, katanya bapak viral. Ya tidak viral saja saya semangat apalagi dapat dukungan semua orang, malu sama anak-anak bapak yang sudah sarjana, ada yang magister juga,” terang Tawa. 

Foto: Made Tawa saat mengikuti ujian skripsi, Jumat (23/9) lalu. -IST

Suami Ni Ketut Winasih,75, ini mengaku membulatkan tekad untuk kuliah demi mengisi kegiatan di hari tua. Setelah pensiun sebagai pegawai Telkom, Tawa sempat bergabung juga sebagai pengelola koperasi. Dia mengaku suka belajar agama. Bahkan setelah nanti tamat S1, kakek 40 cucu ini berencana akan melanjutkan kuliah magister dan mengambil jurusan Teologi Hindu. Dia pun memberikan pesan kepada seluruh generasi muda dan masyarakat umum untuk tidak ragu belajar dan menambah ilmu pengetahuan yang akan dipakai sebagai pegangan hidup. 

Sementara itu dalam proses ujian proposal Made Tawa didampingi dosen pembimbing Komang Agus Widiantara MIKom selaku pembimbing satu, dan I Nyoman Buda Asmara Putra MIKom selaku pembimbing dua. Sedangkan pengujinya adalah Nyoman Widyani MPd. Para dosen pembimbing dan penguji menilai semangat Tawa patut diacungi jempol dan dijadikan teladan. Sebab di usianya yang sudah lansia semangat yang dimiliki masih seperti anak muda. “Ini  seharusnya menjadi inspirasi untuk mahasiswa yang lainnya untuk lebih semangat. Tentu ini pelecut bagi mahasiswa muda-muda yang sedang berada di tahap menyusun tugas akhir,” ungkap Buda yang memviralkan Made Tawa ini. 7 k23

Komentar