nusabali

Pemulihan Kawasan Danau Buyan Difokuskan

  • www.nusabali.com-pemulihan-kawasan-danau-buyan-difokuskan

Pendangkalan dan pencemaran air danau secara holistik akan ditangani dengan melibatkan lembaga terkait.

Twin Lake Festival Berakhir


SINGARAJA, NusaBali
Pemulihan kawasan Danau Buyan di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada mulai dijadikan fokus utama, pasca pelaksanaan Twin Lake Festival (TLF). Lembaga terkait segera mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai acuan susun program kegiatan sesuai kewenangannya.

TLF yang sudah berlangsung sejak Kamis (6/7) lalu resmi ditutup Minggu (9/7) sore oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Setelah pelaksanaan TLF, pemulihan Danau Buyan segera diagendakan. Lembaga terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS-BP), dan OPD terkait lingkup Pemkab Pemkab Buleleng telah sepakat dengan rencana pemulihan tersebut melalui focus group discussion (FGD).

Nantinya semua persoalan yang ada diidentifikasi, untuk memudahkan susun rencana kegiatan sesuai kewenangan dari lembaga terkait. Kegiatan tersebut dikoordinir oleh Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Setelah ini, lembaga terkait akan berdiskusi mengidentifikasi persoalan yang ada. Segera nanti kita undang lembaga,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Buleleng, Nyoman Genep, usai penutupan TLF Minggu (9/7).

Dijelaskan, identifikasi persoalan untuk memastikan lembaga yang punya kewenangan tangani persoalan tersebut. Karena dengan identifikasi itu akan diketahui persoalan-persoalan yang ada, sehingga lembaga terkait dapat menentukan langkah yang diambil. “Nanti akan jelas siapa berbuat apa. Sehingga pemulihan kawasan danau secara keseluruhan menjadi satu kesatuan,” terang Genep.

Sebelumnya muncul kekhawatiran air danau yang selama ini menjadi sumber kehidupan hampir seluruh masyarakat Bali akan hilang suatu saat, jika Danau Buyan dan Tamblingan tidak tertangani secara serius. Masalahnya kerusakan lingkungan di wilayah tersebut akibat perilaku manusia sudah cukup parah. Ini pula yang menjadi pemicu pendangkalan danau dan pencemaran air danau.

Nah, melalui FGD dihasilkan sembilan poin kesepakatan besama diantaranya, sepakat pemulihan secepatnya dilakukan karena telah terjadi penurunan fungsi akibat aktivitas manusia di dalam danau, sempadan danau dan daerah tangkapan air danau. Pemulihan ini akan menjadi prioritas kegiatan di masing-masing lembaga terkait sesuai kewenangan dan ketersediaan anggaran, kemudian pemulihan dilakukan secara holistik yang meliputi perairan danau, sempadan danau, dan daerah tangkapan air danau. Kemudian pemulihan ekosistem yang berada di kawasan konservasi taman wisata alam (TWA) dilakukan melalui kerjasama antara BKSDA, BWS BP dan Pemkab Buleleng.

Sementara Bupati Buleleng Agus Suradnyana berharap melalui TLF danau kembar Buyan dan Tamblingan dapat diminati sebagai tujuan wisata alam oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Bupati Agus Suradnyana menegaskan, di samping sebagai ajang promosi, TLF juga sebagai salah satu upaya menyuarakan pelestarian kawasan wisata alam Danau Buyan dan Tamblingan. ”TLF ini bukan saja hanya untuk mempromosoikan keindahan danau kembar yang ada Di Buleleng Selatan melainkan mengajak masyarakat bagaimana bisa melestarikan dua danau yang kita miliki,” katanya. *k19

Komentar