nusabali

Kirim Barang Antar Daerah Lebih Mahal dari Ekspor

Mahalnya Biaya Logistik di Indonesia

  • www.nusabali.com-kirim-barang-antar-daerah-lebih-mahal-dari-ekspor

JAKARTA, NusaBali - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa buka-bukaan soal mahalnya biaya logistik di Indonesia. Bahkan, menurutnya, pengiriman barang di dalam negeri jauh lebih mahal daripada melakukan ekspor ke luar negeri.

Dia memaparkan biaya logistik domestik mencapai 14,1% dari total Produk domestik bruto (PDB). Sementara itu, untuk mengirim barang ke luar negeri biayanya hanya 8,9%.

"Hari ini, menurut kajian Bappenas, untuk domestik kita 14,1% dan ekspor logistik cost-nya 8,98%," beber Suharso dalam Era Baru Biaya Logistik untuk Indonesia Emas 2045, di Hotel Rafles, Jakarta Selatan, seperti dilansir detikcom, Kamis (14/9).

Bila dilihat komponennya, biaya terbesar logistik adalah transportasi dan penanganan kargo, biaya pergudangan, dan biaya administrasi logistik.

Biaya logistik yang mahal ini, menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga hadir di acara yang sama, membuat disparitas harga barang antarwilayah di Indonesia pun menjadi tinggi.

Dia mencontohkan harga daging. Di Indonesia harga daging sapi berada di rentang Rp 28 ribu paling murah hingga Rp 48 ribu paling mahal. Selisih Rp 20 ribu merupakan disparitas yang bisa terjadi antarwilayah.

"Disparitas kita terlalu tinggi. Kita lihat komoditas pangan harga daging saja dari Rp 28 ribu sampai Rp 48 ribu," kata Airlangga.

Kembali ke Suharso, menurutnya, pemerintah berencana agar biaya logistik domestik dapat diturunkan hingga 9% dari PDB pada 2045.

Pemerintah sudah melakukan berbagai hal, mulai membangun infrastruktur, membuat sistem logistik nasional, hingga menjalankan program tol laut sebagai angkutan murah bersubsidi.

"Kita sasaran 2045 biaya logistik 9% dari PDB," ungkap Suharso. 7

Komentar