nusabali

Kemendikbudristek Kukuhkan SMAN 2 Amlapura Jadi Sekolah Presisi

  • www.nusabali.com-kemendikbudristek-kukuhkan-sman-2-amlapura-jadi-sekolah-presisi

AMLAPURA, NusaBali - Direktur Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Irini Dewi Wanti mengukuhkan SMAN 2 Amlapura, sebagai sekolah presisi. Pengukuhan ini untuk penguatan karakter siswa mandiri melalui kreasi seni.

Presisi itu model pembelajaran kontekstual berbasis proyek, dengan harapan peserta didik dapat menghasilkan karya seni untuk penguatan karakter. Irini Dewi Wanti mengungkapkan hal itu saat acara pengukuhan di Aula SMAN 2 Amlapura, Jalan Untung Surapati Amlapura, Selasa (22/8).

Dia mengharapkan, SMAN 2 Amlapura sebagai sekolah presisi ke depan agar berimbas ke sekolah lain di sekitarnya. Sebelum penetapan sebagai sekolah presisi, terlebih dahulu ada tim dari Kemendikbudristek melakukan pemantauan, kajian, dan penelitian beberapa kali ke SMAN 2 Amlapura. 

Selanjutnya, datang rombongan dari Kemendikbudristek, di bawah koordinasi Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Irini Dewi Wanti, bersama jajarannya ke SMAN 2 Amlapura, menilai layak jadi sekolah presisi. Kedatangan rombongan dari Kemendikbudristek, mendapatkan sambutan penari hanuman sembari menyerahkan buket bunga kepada anggota tim.

Turut mendampingi Irini Dewi Wanti, Kepala BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan) Wilayah XV  Provinsi Bali dan Provinsi Nusa Tenggara Barat Abi Kusno dan anggotanya. Hadir, Kasek SMAN 2 Amlapura I Wayan Puja Astawa, Pengawas Manajerial SMA I Wayan Suanta dan segenap anggota dewan guru.


Kasek SMAN 2 Amlapura I Wayan Puja Astawa sebagai penanggungjawab program presisi, dengan memberdayakan 10 guru mendamping, di antaranya I Gusti Ayu Mahariani, Ni Luh Sudewi, Popy Susilawati, Komang Sulasmini, I Gede Bandem, Ketut Mayasa dan lain-lain.

Kasek SMAN 2 Amlapura I Wayan Puja Astawa mengapresiasi atas kepercayaan dari Kemendikbudristek menetapkan SMAN 2 Amlapura sebagai sekolah presisi. “Secara teknis kami siap menjalankan program sekolah presisi,” jelasnya.

Kata Puja Astawa, terlebih lagi di SMAN 2 Amlapura memiliki visi, wawasan budaya. Itu merupakan cara terbaik mengembangkan literasi peserta didik  dengan inovasi budaya. Terlebih lagi, penguatan karakter bersumber dari kearifan lokal sebagai sumber pembelajaran. Presisi juga menerjemahkan pandangan Ki Hajar Dewantara dalam konteks nilai kearifan lokal berinteraksi dengan beragam budaya.

Walau perkembangan teknologi begitu pesat, kata dia, tetapi para pelajar agar tetap mempunyai karakter yang memiliki enam ciri utama, beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

“Tujuan presisi pembelajaran kontekstual berbasis budaya, agar menghasilkan modul pembelajaran untuk penguatan karakter siswa mandiri melalui kreasi seni,” tambah Puja Astawa.7k16

Komentar