nusabali

Dinas Kebudayaan Klungkung Apresiasi Anak Muda Lestarikan Tradisi Ngelawang

  • www.nusabali.com-dinas-kebudayaan-klungkung-apresiasi-anak-muda-lestarikan-tradisi-ngelawang

SEMARAPURA, NusaBali.com – Antusias kelompok anak-anak muda di Kabupaten Klungkung melestarikan tradisi ngelawang barong mendapat apresiasi dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung.

Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Komang Sukarya mengaku selaku Kepala Bidang Kesenian yang masih memiliki konteks dalam seni dan budaya, menyambut baik antusias anak-anak muda dan mengapresiasi mereka dalam melestarikan tradisi ngelawang itu.  

Ia menilai, antusias anak-anak di Klungkung tidak hanya baik, namun minat mereka untuk ngelawang sangatlah tinggi.

“Keinginan anak-anak muda untuk melestarikan seni ngelawang masih sangat tinggi menurut saya. Bukan cukup tinggi tetapi sangat tinggi antusiasnya dalam rangka melestarikan seni budaya khususnya seni ngelawang,” tutur Sukarya, Jumat (11/8/2023) sore.

Lebih lanjut ia jelaskan, tradisi budaya ngelawang tersebut sudah ada sejak dulu di Klungkung. Terangnya, ngelawang memiliki makna tersendiri yang mana diambil dari kata lawang yang artinya pintu. Sehingga, pemaknaan ngelawang sebut dia sama seperti door to door atau dari pintu ke pintu.

Ia menceritakan, sejak dulu, anak-anak muda khususnya di desa akan masuk ke rumah-rumah warga untuk ngelawang barong. Hal itu terang dia memiliki tujuan secara niskala yakni untuk mengusir roh-rah jahat yang ada di rumah tersebut.

Foto: Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Komang Sukarya. -IST

“Sebagai mana kepercayaan kami terhadap perayaan Galungan dan Kuningan yakni untuk memberikan sebuah penegasan kemenangan dharma melawan adharma. Meski mereka tidak mengetahui pemaknaan ngelawang tetapi mereka memahami ngelawang itu untuk mengusir roh-roh jahat di suatu tempat dengan budget yang sangat rendah,” tuturnya.

Sehingga,  warga atau masyarakat yang didatangai oleh anak-anak untuk ngelawang akan memberikan dana sukarela. Ia juga memaparkan, jika kini kesadaran masyarakat sudah mulai tumbuh, sehingga acap kali anak-anak ngelawang barong, mereka akan disambut baik di depan rumah-rumah warga.

“Mereka menyambut baik dengan mengatakan ‘tiang ngupah nggih’, Ini tujuannya untuk menetralisir roh-roh jahat yang ada di rumahnya,” ungkapnya bercerita.

Meski saat ini kebanyakan anak-anak muda di Klungkung ngelawang barong di tempat publik seperti di Monumen Ida Dewa Agung Jambe dan Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Sukarya menuturkan jika hal tersebut tidak menjadi suatu masalah. Namun, ia tetap memberikan pesan kepada mereka ketika ngelawang untuk tetap waspada ketika berada di jalan raya.

“Karena sekarang sudah lumayan banyak, nanti ke depan kami akan rancang sebuah perlombaan barong bangkung atau semacam lomba ngelawang. Nanti kalau ada dana yang memenuhi kami akan laksanakan, karena ini keinginan kami melakukan perkembangan per Kecamatan Klungkung selagi anggarannya memenuhi,” harapnya. *ris

Komentar