nusabali

Tabanan Rekonstruksi Sejarah Barong Bangkung

  • www.nusabali.com-tabanan-rekonstruksi-sejarah-barong-bangkung

Rekonstruksi sejarah Barong Bangkung diinstruksikan oleh Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya. Karena data sementara, Barong Bangkung ada hubungannya dengan Pura Puncak Padang Dawa.

TABANAN, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Tabanan berencana merekonstruksi sejarah Barong Bangkung. Rencana tersebut dilakukan bagian dari pelestarian adat dan budaya. 

Namun yang terpenting rekonstruksi dilakukan untuk memberikan pandangan secara jelas Barong Bangkung itu sendiri, karena ada hubungannya dengan Pura Puncak Padang Dawa. 

Rekonstruksi tersebut nantinya bakal dipimpin langsung oleh Bada Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Tabanan. Bahkan untuk mengkaji itu bakal dibentuk tim yang melibatkan dinas terkait, salah satunya Dinas Kebudayaan Tabanan. 

Kepala Brida Tabanan I Gusti Made Darma Ariantha, mengatakan proses rekonstruksi ini dalam pembahasan. Termasuk masih sedang dikaji perihal pembentukan tim. “Pelaksanaan rekonstruksi untuk menggali sejarah Barong Bangkung itu, kita akan bentuk tim. Tim masih disusun,” ungkap Ariantha, Selasa (8/8). 

Disebutkan rekonstruksi sejarah Barong Bangkung dilakukan sesuai perintah langsung dari Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya. Karena hasil data sementara Barong Bangkung ini ada hubungannya dengan Pura Puncak Padang Dawa. 

“Pada intinya ingin memberikan gambaran jelas kepada masyarakat bagaimana Barong Bangkung khusus di Tabanan itu ada. Apalagi sekarang Barong Bangkung sedang familiar di masyarakat. Supaya nanti kesannya terhadap Barong Bangkung ini orientasinya tidak ke upah saja, karena ada tradisi kita Ngelawang,” paparnya. 

Harapannya dengan adanya rekonstruksi, masyarakat semakin paham sejarah Tabanan. Bahkan rekonstruksi ini pun menjadi satu upaya untuk menggali ikon Tabanan. Karena secara tidak langsung hasil dari kajian ini bagian dari mengetahui cikal bakal sejarah Tabanan. “Nanti tidak hanya Barong Bangkung saja yang diulas, kan ada itu Barong Buntut, Barong Macan, Barong Ket, dan lain-lain,” tegas Ariantha. 

Saat ini proses rekonstruksi masih dalam penyusunan. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait, salah satunya bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan. Selain itu sebagai awal rencana rekonstruksi telah dilakukan seminar tentang Barong Bangkung di Gedung Maria yang melibatkan para komunitas di Tabanan. “Hasil akhir dari rekonstruksi ini tentu akan dikumpulkan menjadi satu,” imbuh mantan Camat Tabanan ini. 

Sementara di sisi lain, selain bakal merekonstruksi sejarah Barong Bangkung, menurut Ariantha, Brida juga merencanakan meriset hasil program Semara Ratih. Program Semara Ratih ini adalah program unggulan Tabanan dalam mengentaskan kasus stunting dan gizi buruk di Tabanan. 

“Di program Semara Ratih ini kan ada bahan edukasi bagi pasangan yang hendak menikah. Diberikan segala macam materi pra pernikahan hingga nanti memiliki keturunan diberikan edukasi untuk mencegah adanya stunting dan gizi buruk. Jadi ini yang akan diriset seberapa pengaruhnya di lapangan,” tandas Ariantha. 7 des 

Komentar