nusabali

Pemkot Rancang Pengembangan Kampung Kuliner di Serangan

  • www.nusabali.com-pemkot-rancang-pengembangan-kampung-kuliner-di-serangan

DENPASAR, NusaBali - Pemkot Denpasar merancang pengembangan kampung kuliner seafood dan one stop tourism di kawasan Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan.

Pengembangan kawasan Serangan dilakukan untuk mendukung optimalisasi destinasi wisata di Kota Denpasar.

Hal tersebut terungkap saat Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menggelar rapat pembahasan Corporate Social Responsibility (CSR) Pengembangan Wilayah Serangan, di Ruang Praja Madya, Kantor Walikota Denpasar, Jumat (28/7).

Hadir dalam rapat tersebut Plt Kadis Pariwisata Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, Kepala Sub Bidang Pariwisata Bappenas RI Istasius Angger Anindito, perwakilan dari PT Bali Turtle Island Development (BTID), anggota DPRD Denpasar Wayan Suadi Putra serta perwakilan krama Desa Adat Serangan.

“Dengan berbagai potensi yang ada di wilayah Desa Adat Serangan seperti wisata kuliner seafood bahkan wisata spiritual dengan adanya Pura Sakenan dan Masjid As-Syuhada, bila dikembangkan dan dikemas lebih lanjut akan memiliki nilai untuk menarik wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Di lain sisi, melalui pelatihan juga bagus bagi pengembangan sumber daya manusia krama di Desa Adat Serangan,” kata Wawali Arya Wibawa.

Laxmy Saraswaty menjelaskan, rapat kali ini membahas dana CSR. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) nantinya akan mengucurkan dana yang akan dimanfaatkan untuk program pelatihan.

Dijelaskannya, Pengembangan Kampung Kuliner Seafood Serangan akan diawali degan pelatihan terkait sanitasi, higienitas pengolahan produk kuliner, serta program membedah potensi kuliner yang ada di Serangan. Beberapa potensi yang khas yakni olahan cumi, udang, gurita, rumput laut, sehingga begitu dikembangkan menjadi kampung kuliner akan memiliki cita rasa khas yang bernilai jual secara nasional maupun internasional.

“Nanti juga rencananya akan mendatangkan ahli kuliner internasional untuk bisa membedah resep-resep kuliner tradisional di Serangan, sehingga dapat dikemas lebih baik tanpa meninggalkan budaya dan heritage-nya,” kata Laxmy Saraswaty.

Rencana CSR ini diharapkan dapat dilakukan pada 2023 dan 2024 dalam bentuk pelatihan pemandu wisata lokal (local guide), pelatihan manajemen acara, pelatihan hospitality, serta pelatihan food and beverage untuk bisa mengolah dan mengemas segala potensi yang ada di Serangan ini. Di 2024 nanti akan dilaksanakan pelatihan Pengelola Kampung Kuliner oleh BUPDa Desa Adat Serangan. Selain itu akan dilakukan pelatihan Pusat Informasi Turis.

Tak hanya itu, ada sebanyak 25 UMKM pedagang souvenir akan mendapat pelatihan dan pendidikan. Selain itu adanya sarana-sarana penunjang seperti pembangunan jogging track di wilayah yang dikembangkan, akan dikaji dan diusulkan ulang untuk dilakukan perancangan ulang oleh pihak BTID guna lebih menyamakan persepsi terkait konsep dengan Pemkot Denpasar.

“Harapan kami nanti wilayah Serangan ini dapat menjadi one stop destination, di mana para wisatawan yang berkunjung akan mendapatkan paket lengkap wisata dalam satu lokasi, meliputi wisata belanja produk kerajinan, wisata kuliner, wisata alam bahkan wisata spiritual. Tentu akan meningkatkan nilai pariwisata di Kota Denpasar,” ucap Laxmy Saraswaty. 7 mis

Komentar