nusabali

KMP Trisna Dwitya Kandas Selama 15 Jam

Terseret Jelang Sandar di Gilimanuk, 25 Penumpang Dievakuasi

  • www.nusabali.com-kmp-trisna-dwitya-kandas-selama-15-jam

NEGARA, NusaBali - Kapal Motor Penumpang (KMP) Trisna Dwitya kandas di perairan dangkal dekat Pelabuhan Gilimanuk, Selasa (18/7) malam. Kapal yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk ini kandas setelah terseret arus.

Karena tidak ada tanda-tanda bisa segera lepas dari lokasi kandas diputuskan untuk melakukan evakuasi terhadap 25 penumpang di dalam kapal tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, KMP Trisna Dwitya yang membawa 25 orang penumpang dan 18 unit kendaraan (5 unit sepeda motor, 1 truk sedang, 4 truk besar dan 8 unit tronton) itu awalnya berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada, Selasa pukul 20.00 WIB atau pukul 21.00 Wita. Saat berlayar di tengah perairan Selat Bali, kapal tidak menemui kendala ataupun gangguan cuaca.

Namun ketika mendekati Pelabuhan Gilimanuk, tiba-tiba kapal terseret arus dan angin kencang ke arah utara. Kapal naas itu pun terbawa arus hingga keluar lintasan dan berakhir kandas di perairan dangkal yang berjarak sekitar 1,5 mil arah barat laut dari Pelabuhan Gilimanuk pada, Selasa malam pukul 21.40 Wita. Saat terbawa di perairan dangkal itu, nahkoda beserta kru kapal sempat berupaya melakukan evakuasi kapal secara mandiri. Namun setelah beberapa kali dicoba, kapal tetap tidak bisa bergerak sehingga diputuskan untuk meminta bantuan evakuasi terhadap para penumpang.

Setelah menerima laporan tersebut personel Satpolairud Polres Jembrana langsung mengerahkan kapal untuk melakukan evakuasi penumpang KMP Trisna Dwitya tersebut. Proses evakuasi penumpang dilakukan mulai 23.50 Wita dan selesai pada Rabu (19/7) pukul 00.24 Wita. "Seluruh penumpang selamat. Setelah dievakuasi ke Teluk Gilimanuk seluruh penumpang langsung diarahkan istirahat di ruang VIP ASDP untuk menunggu evakuasi kapal," ucap Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Agus Sugiarta, Rabu (19/7).

Sementara untuk evakuasi KMP Trisna Dwitya kemarin sempat berjalan cukup dramatis. Upaya evakuasi dilakukan dengan cara menarik KMP Trisna Dwitya dengan KMP SMS Swakarya yang merupakan satu perusahaan dengan kapal naas tersebut. Awalnya, sempat dilakukan upaya evakuasi pada Rabu pagi kemarin pukul 08.13 Wita. Namun percobaan evakuasi yang pertama itu gagal karena tali sling putus.

Kemudian pada, Rabu pukul 12.10 Wita, kembali dilakukan upaya evakuasi. Namun percobaan evakuasi yang kedua itu juga gagal karena kondisi air pasang yang belum maksimal. Akhirnya setelah dilakukan upaya evakuasi yang ketiga kali dan didukung kondisi air pasang yang cukup maksimal, KMP Trisna Dwitya pun berhasil lepas dari kandas pada pukul 12.53 Wita. KMP Trisna Dwitya berhasil dievakuasi berselang 15 jam lebih dari awal waktu dilaporkan kandas pada Selasa malam pukul 21.40 Wita. "Setelah keluar dari kandas, KMP Trisna Dwitya langsung diarahkan sandar di Dermaga LCM Gilimanuk untuk melakukan bongkar muatan," ucap Agus Sugiarta.

Foto: Petugas Satpolairud Polres Jembrana saat mengevakuasi penumpang KMP Trisna Dwitya ke Teluk Gilimanuk, Selasa (18/7) malam. -IST

Setelah bongkar muatan, Agus Sugiarta mengatakan para penumpang yang sempat menunggu kendaraannya di Pelabuhan Giliamuk sudah melanjutkan perjalanan mereka. Sementara KMP Trisna Dwitya yang sempat kandas itu diarahkan bertolak menuju Pelabuhan Ketapang untuk dilakukan pemeriksaan kondisi kapal. "Karena sempat kandas perlu dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan di Ketapang," ujar Agus Sugiarta.

Sementara cuaca buruk masih menghantui penyeberangan lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk di perairan Selat Bali. Selain insiden kandasnya KMP Trisna Dwitya di dekat perairan Pelabuhan Gilimanuk, penyeberangan lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk juga sempat ditutup selama 2 jam pada, Selasa (18/7) malam.

Dari informasi yang dihimpun NusaBali, penutupan sementara penyeberangan di Selat Bali itu dilakukan mulai Selasa malam pukul 21.55 Wita. Dimulainya penutupan atau penundaan penyeberangan itu hanya berselang 15 menit setelah insiden kandasnya KMP Trisna Dwitya akibat terseret angin dan arus kencang pada pukul 21.40 Wita.

"Ya sempat ada penundaan karena cuaca yang membahayakan pelayaran. Daripada mengancam keselamatan, kita lakukan penundaan," ujar Koordinator Satuan Pelayanan Satuan Pelayanan (Korsatpel) Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Agus Sugiarta. Menurut Agus Sugiarta, saat dilakukan penundaan pada Selasa malam terpantau situasi angin kencang dengan mencapai kecepatan 25-30 knot. Di samping itu juga terjadi gelombang tinggi. "Ketinggian gelombang saat angin kencang itu sempat terpantau mencapai antara 2,5-3 meter," ujar Agus Sugiarta.

Penundaan sementara penyeberangan pada Selasa malam itu berlangsung selama 2 jam. Tepatnya pada, Selasa pukul 23.55 Wita, penyeberangan di Pelabuhan Ketapang maupun Pelabuhan Giliamuk sudah kembali dibuka setalah cuaca membaik. Saat diberlakukan penundaan penyeberangan pada, Selasa malam itu, Agus Sugiarta mengaku, sempat memicu antrean kendaraan hingga di pintu masuk areal Terminal Parkir Manuver Gilimanuk dengan jarak sekitar 100 meter dari pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk.

Antrean kendaraan itu pun didominasi kendaraan truk yang memang biasa menyeberang pada malam hari. Antrean kendaraan hingga di luar areal Pelabuhan Gilimanuk itu diakui sempat berlangsung hingga Rabu pukul 06.00 Wita kemarin. Namun memasuki siang hari dan kedatangan truk-truk mulai berkurang, antrean sudah habis terurai. "Siang tadi sudah tidak ada antrean," pungkas Agus Sugiarta. 7 ode

Komentar