nusabali

Aroma Menyengat TPST Kertalangu, Warga Usul Dikembalikan ke TPA Suwung

BTID Ikut Kena Senggol

  • www.nusabali.com-aroma-menyengat-tpst-kertalangu-warga-usul-dikembalikan-ke-tpa-suwung

DENPASAR, NusaBali.com – Penutupan bertahap TPA Suwung Denpasar sudah ditopang oleh beroperasinya tiga TPST di Denpasar, yakni, TPST Tahura, TPST Kertalangu dan TPST Padang Sambian Kaja. Namun kehadiran TPST tak sepenuhnya mulus.

Beban yang selama ini diterima oleh TPA Suwung pun sudah bergeser di tiga TPST tersebut. TPST Tahura yang mampu menampung hingga 450 ton sampah per hari, TPST Kertalangu menampung 450 ton sampah per hari, dan TPST Padang Sambian Kaja setiap harinya mampu menampung hingga 120 ton sampah.

Sayangnya pergeseran itu pun diikuti pergeseran masalah lainnya. Aroma menyengat terasa di kawasan TPST, terutama yang dikeluhkan oleh sejumlah warga di TPST Kertalangu.

Aroma tak sedap tersebut paling keras dirasakan di kawasan Jalan Bypass Ida Bagus Mantra wilayah Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar. Bau tersebut sering tercium ketika asap keluar dari cerobong yang ketinggiannya nyaris menyamai rumah warga. 

Apalagi jika angin berhembus ke arah pemukiman warga, aroma akan tercium lebih keras. Akibat bau sampah ini dikeluhkan oleh warga di kawasan Jalan Gemitir, Banjar Tangguntiti, Desa Kesiman Kertalangu Denpasar. 

Warga setempat, Ngurah Ketut Arnata, menduga bau sampah tersebut kemungkinan berasal dari cerobong asap di TPST. Sebab, cerobong asap tersebut posisinya tidak terlalu tinggi apalagi posisi TPST masih di bawah rumah penduduk. 

“Kalau posisi TPST kan di bawah, tapi cerobong asapnya yang hampir sama dengan rumah kami, itu yang membuat baunya menyengat sampai ke rumah penduduk,” katanya. 

Pengembalian pengelolaan sampah ke TPA Suwung sendiri sulit direalisasikan, karena keterbatasan kemampuan menampung sampah, sehingga TPA Suwung secara bertahap dilakukan penutupan. Bahkan saat berlangsungnya gelaran G20 akhir tahun 2022, dilakukan penutupan total.

Untuk diketahui, TPA Suwung yang menjadi tempat pembuangan regional bagi Denpasar dan Badung itu, lokasinya berada di sepanjang jalan memasuki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali di kawasan Pulau Serangan, Denpasar Selatan. 

Soal sampah TPA Suwung itu pula pernah diatensi secara khusus oleh Presiden Direktur PT Bali Turtle Island Development (BTID) Tuti Hadiputranto yang meminta agar sampah di TPA Suwung, Denpasar, yang berada di dekat KEK Kura-Kura Bali dibersihkan.

"Permohonan kita hanya untuk dibersihkan (sampah TPA Suwung), itu kewenangan pemerintah," kata dia saat mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Denpasar, Sabtu (4/2/2023).

Dikutip Antara, Tuti mengatakan bahwa pihak PT BTID sudah bekerjasama dengan pemerintah dan sudah meminta agar timbunan sampah tersebut dibersihkan.

"TPA Suwung merupakan salah satu kerja sama dengan pemerintah yang kita minta untuk segera dibersihkan, karena itu tidak hanya mengganggu kita saja tapi juga semua, baunya sampai ke mana-mana sampai Nusa Dua," ujarnya.

Namun ‘pergeseran’ inilah yang kini dikeluhkan oleh warga Kertalangu.  I Nyoman Winata, warga Kertalangu,  mengaku sangat terganggu dengan kondisi bau tak sedap dari sampah itu. Sehingga ia mendesak pemerintah agar TPA Suwung kembali diberdayakan seperti sebelum berdirinya TPST Kertalangu.

“Sebelum ada TPST tidak ada bau sampah sekarang malah berbau. Katanya tidak akan menimbulkan bau,” keluh Winata, Senin (17/7/2023). 

Komentar