nusabali

Aspirasi Fraksi Golkar Terakomodir di Perda Haluan Pembangunan Bali

Bali Boleh Modern, Tapi Tak Tercabut dari Akar Budaya

  • www.nusabali.com-aspirasi-fraksi-golkar-terakomodir-di-perda-haluan-pembangunan-bali

DENPASAR, NusaBali - Disahkannya Ranperda (Rancangan Peraturan Daerah) Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, menandakan proses politik yang cukup panjang telah terwujud dalam bentuk peraturan daerah.

Ketua DPD I Golkar yang juga Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry mengatakan, Partai Golkar melalui Fraksi di DPRD Bali memberikan dukungan agar Bali didorong makin maju dan modern, namun tidak tercabut dari akar budaya adiluhung.

“Partai Golkar sangat mendukung agar Bali ke depan didorong maju se-maju-majunya, modern se-modern-modernnya, ekonomi bertumbuh dan kuat se-kuat-kuatnya, tetapi kita tetap menjaga dan mengawal nilai-nilai kearifan lokal adiluhung Bali,” ujar Sugawa Korry dalam keterangannya, Kamis (6/7).

Menurut Sugawa Korry, dari pemaparan Gubernur Bali, Wayan Koster dalam Sidang Paripurna DPRD Bali, Senin (3/7) lalu, diketengahkan bahwa Ranperda telah diawali dengan kajian akademis oleh tim ahli dari berbagai bidang. Kemudian dibahas pula dalam Focus Group Discussion (FGD) dan seminar, untuk selanjutnya dituangkan dalam konsideran, batang tubuh, penjelasan dan lampiran-lampiran. 

Ditegaskan Sugawa Korry, Partai Golkar mencermati bahwa aspirasi yang dituangkan dalam pandangan umum Fraksi Golkar DPRD Bali telah diakomodir dalam Ranperda Haluan Pembangunan Masa Depan Bali 100 Tahun Bali Era Baru. “Aspirasi tersebut sebelumnya dibahas secara cermat bersama kader dan tim ahli di Partai Golkar,” terang politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini. 

Kata dia, ada tiga hal mendasar yang menjadi pokok- pokok pikiran Partai Golkar. Pertama; aspek filosofis yang diketengahkan adalah Sad Kerthi dan Tri Hita Karana. 

“Kami sependapat, tetapi ditambahkan lagi aspek filosofisnya dengan Catur Purusa Artha. Karena, pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan ke depan, salah satu arah yang dituju adalah manusianya. Yaitu tujuan hidup manusia itu sendiri, yaitu Catur Purusa Artha (Dharma, Artha, Kama dan Moksa). Hal ini sudah berlaku secara universal,” jelas jebolan doktor Manajemen Universitas Brawijaya, Malang ini.

Kedua, kata Sugawa Korry, diusulkan arah pembangunan ekonomi ke depan, yaitu terwujudnya keseimbangan baru struktur ekonomi Bali. “Karena struktur ekonomi saat ini, merupakan ketidakseimbangan struktur ekonomi, yang merupakan kebalikan dari struktur ekonomi tahun 1970-an, yakni didominasi oleh sektor primer,” ujar Sugawa Korry. 

Ketiga; apresiasi terhadap fungsi dan peranan puri dalam pelestarian adat budaya di Bali, bukan dilaksanakan dalam konteks membantu restorasi, renovasi dan perbaikan puri-puri yang ada. Tetapi diarahkan dalam rangka mendukung puri menjalankan fungsi dan program pelestarian adat dan budaya di Bali. “Setelah melalui proses diskusi yang cukup intens, gubernur yang memimpin tim eksekutif merespon dan menyepakati untuk mengakomodasi pokok-pokok pikiran tersebut dalam Perda,” ujar Sugawa Korry. N nat

Komentar