nusabali

Desa Adat Pecatu Keluhkan Pasokan Air Bersih Minim

  • www.nusabali.com-desa-adat-pecatu-keluhkan-pasokan-air-bersih-minim

MANGUPURA, NusaBali - Pasokan air bersih ke wilayah Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, dinilai minim. Alhasil banyak masyarakat mengeluh lantaran hal ini sudah terjadi sekitar setahun terakhir.

Guna mencari tahu penyebab hal itu, Desa Adat Pecatu mengagendakan rapat dengar pendapat dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mangutama, Kabupaten Badung, pada Selasa (20/6) kemarin. Sayangnya, tidak ada satupun dari jajaran direksi yang hadir alias pilih absen. Walau begitu rapat tetap dilaksanakan dengan melibatkan berbagai unsur dari Perbekel, Kelian Tempek hingga Kesinoman di Desa Adat Pecatu.

Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta, menjelaskan pertemuan yang digelar pada siang sedianya melibatkan berbagai unsur, termasuk jajaran direksi Perumda Air Minum Tirta Manguatama. Agendanya terkait permohonan penjelasan soal matinya air di wilayah Pecatu. “Memang rapat membahas terkait macetnya pasokan air di wilayah Pecatu. Semuanya dilibatkan dalam rapat dengar pendapat itu termasuk dari direksi Perumda Air Minum Tirta Mangutama,” kata Sumerta.

Sayangnya dalam rapat yang sudah diagendakan tidak ada satupun jajaran direksi yang hadir. Padahal, lanjut Sumerta, rapat itu sangat penting mengingat banyak keluhan dari masyarakat terkait gangguan pasokan air bersih di sejumlah wilayah di Pecatu. “Katanya tidak bisa hadir lantaran ada rapat,” ucap Sumerta yang juga anggota DPRD Badung ini.

Meski tidak ada pihak Perumda Air Minum Tirta Mangutama yang hadir, rapat tetap dilaksanakan membahas mengenai terganggunya pasokan air di wilayah Pecatu. “Hasil rapat dibuatkan catatan untuk selanjutnya disampaikan ke Perumda Air Minum Tirta Mangutama,” katanya.

Sumerta berharap perusahaan plat merah ini memberikan atensi khusus atas gangguan pasokan air itu, apalagi wilayah Pecatu memiliki banyak akomodasi pariwisata. “Kalau pasokan air terus terkendala, tentunya pelayanan di akomodasi dan aktivitas pariwisata akan terganggu juga,” kata Sumerta.

Lantaran gangguan pasokan air bersih sudah berlangsung lama, Sumerta mengakui sempat ada keinginan dari sebagian masyarakat yang hendak mendatangi kantor Perumda Air Minum Tirta Mangutama untuk mencari kejelasan. “Namun kami sampaikan langkah itu bukanlah sebuah cara yang elok untuk menyampaikan keluhan. Lebih baik bersurat dahulu dan mudah-mudahan ada langkah konkret yang bisa dilakukan,” katanya.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Mangutama I Wayan Suyasa, belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini. Dihubungi melalui sambungan telepon belum ada jawaban. 7 dar

Komentar