nusabali

Ratusan Cosplayer Tampilkan Kostum Terbaik Karakter Idola

Gelaran Perdana ‘Coswalk Competition’ Buleleng

  • www.nusabali.com-ratusan-cosplayer-tampilkan-kostum-terbaik-karakter-idola
  • www.nusabali.com-ratusan-cosplayer-tampilkan-kostum-terbaik-karakter-idola
  • www.nusabali.com-ratusan-cosplayer-tampilkan-kostum-terbaik-karakter-idola

Hobi sebagai cosplayer pun bisa mendatangkan penghasilan, mulai dari jasa sewa kostum, photoshop, dan menjadi content creator.

SINGARAJA, NusaBali
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno di Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng, kembali ramai pada di akhir pekan, Sabtu (10/6).

Ratusan anak muda tampil total mengenakan baju-baju unik seperti tokoh atau karakter dalam anime, kartun, komik hingga superhero, di ajang ‘Coswalk Competition’ dengan tema Kaiganzan yang berarti gunung dan laut. Selain baju, riasan wajah dan gestur tubuh diperagakan semirip mungkin dengan tokoh asli yang diperankan.

Salah seorang peserta kompetisi, Nona Runa asal Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng, ini mengenakan kostum salah satu karakter game Oichi (Sengoku Basara). Pemilik nama asli Abi Baruna Dewi ini mengaku sudah menggeluti hobinya sebagai cosplayer sejak tahun 2014.

Sejak delapan tahun lalu, gadis usia 25 tahun ini sudah memiliki 40 kostum. Kostum yang dimiliki Abi Baruna ini ada yang dibeli, ada juga yang dibuat sendiri. Biaya pembuatan satu set baju milik Baruna Dewi berkisar Rp 500.000 – Rp 1.800.000. Pembuatan kostum cosplay ini biasanya dikerjakannya dari 2 pekan sampai satu bulan penuh.


“Saya suka bermain game dari kecil. Terus nonton film Sailor Moon, lihat kostum mereka kok lucu, lalu nonton kartun-kartun lainnya jadi suka. Kemudian saat tinggal di Jawa, datang ke acara cosplay dan langsung tertarik. Kembali ke Bali ternyata ada komunitasnya, jadi terus mendalami,” ucap Baruna Dewi.

Menurutnya sebagai cosplayer yang sudah wara-wiri di event-event cosplay Jawa–Bali ini mengaku mendapat kesenangan karena dapat menghidupkan karakter yang disukai. Belakangan hobi sebagai cosplayer pun mulai mendatangkan penghasilan. Mulai dari jasa sewa kostum, photoshop, dan menjadi content creator.

Sementara itu, Ketua Panitia ‘Coswalk Competition’ Kabupaten Buleleng Kadek Andre Roynata menyebutkan event untuk para cosplayer kali pertama diikuti oleh 50 orang peserta lomba. Tetapi yang hadir ber-cosplay namun tidak mengikuti lomba, sampai ratusan orang.

“Animo gelaran pertama ini sangat tinggi. Karena yang datang tidak hanya yang ikut lomba, tetapi ada yang datang untuk meramaikan saja. Tidak hanya dari seputaran kota saja, ada yang dari Tejakula, Gitgit, terjauh tadi ada juga dari Gerokgak dan Gilimanuk,” ucap Andre.


Mengenai tema yang diangkat, Kaiganzan yang berarti gunung dan laut, menurut Andre itu disesuaikan dnegan topografi Buleleng, nyegara gunung.

Kegiatan yang dimotori oleh Komunitas Cosplay Encore Alastair Buleleng ini, menurut Andre, bertujuan untuk mewadahi kreativitas anak muda di dunia fashion yang sangat bebas. Selain juga sebagai ajang menjalin silaturahmi dan persaudaraan. Dalam kegiatan ini panitia pun tidak membatasi peserta dengan tema tertentu. Seluruh peserta diberikan kebebasan untuk mengekspresikan diri melalui kostum yang dibawakan.

“Kami juga berterima kasih kepada Pemkab Buleleng yang sudah memberikan dukungan dari penyiapan tempat dan dukungan moral juga. Mudah-mudahan ke depannya terus bisa difasilitasi, karena hanya dengan event begini mereka bisa tampil. Ini kan juga perlu untuk mengasah bakat dan juga mental untuk tampil di depan umum,” ucap Andre. 7 k23

Komentar