nusabali

Dinas PUPR Akui Ada Kendala, Rencana Pembangunan Jalan Alternatif Jimbaran-Kedonganan

  • www.nusabali.com-dinas-pupr-akui-ada-kendala-rencana-pembangunan-jalan-alternatif-jimbaran-kedonganan

Jalan alternatif ini adalah daerah pesisir, sehingga dalam pembangunannya membutuhkan AMDAL.

MANGUPURA, NusaBali
Rencana pembangunan jalan alternatif yang menghubungkan wilayah Kedonganan dan Jimbaran saat ini sedang dikaji Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung. Namun rencana tersebut menemui kendala lantaran kawasan yang akan dilalui jalan alternatif ini adalah daerah pesisir, sehingga dalam pembangunannya membutuhkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Rencana pembangunan jalan alternatif ini merupakan usulan dari masyarakat Jimbaran. Bahkan telah pula mendapatkan persetujuan dari Bupati Badung. Jalan alternatif tersebut rencana akan memiliki panjang 1,6 kilometer. Namun, setelah dilakukan kajian di lapangan, Kadis PUPR Badung IB Surya Suamba mengaku banyak menemukan kendala. Salah satunya jalan alternatif tersebut adalah kawasan pesisir, sehingga membutuhkan AMDAL untuk merealisasikannya.

“Kondisi lapangan lokasi rencana pembangunan jalan sebagai daerah pesisir pantai. Jadi membutuhkan AMDAL dalam pembangunannya,” ujarnya, Selasa (6/6).

Kendala lainnya, belakangan ini muncul surat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) kepada Bupati Badung. Isi surat mempertanyakan urgensi proyek jalan alternatif tersebut. Sebab ada sejumlah hotel di wilayah tersebut yang protes karena dilalui proyek jalan alternatif itu. “Kita juga mendapatkan surat dari Kementerian LHK yang mempertanyakan rencana proyek ini. Isinya antara lain mempertanyakan urgenitas proyek, kaitannya dengan RTRW, lingkungan dan hal lainnya,” beber Surya Suamba.

Meskipun banyak kendala, lanjut Surya Suamba, pihaknya tetap melanjutkan kajian. Pihaknya akan segera menyampaikan kendala-kendala ini kepada pimpinan untuk mendapatkan arahan lebih lanjut. 

“Kalau tidak bisa di atas, mungkin kita akan menggunakan rancangan terowongan di bawah tanah. Akan tetapi pembangunan terowongan membutuhkan biaya yang sangat besar,” katanya.

Untuk diketahui, Dalam upaya memecah kemacetan yang kerap terjadi di wilayah Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, muncul usulan pembuatan jalan altenatif. Usulan tersebut muncul saat Panitia Penataan Pesisir Pantai dan Pembuatan Akses Jalan Sepanjang Pantai Jimbaran melakukan audensi dengan Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Selasa (11/7).

Ketua Panitia Penataan Pesisir Pantai dan Pembuatan Akses Jalan Sepanjang Pantai Jimbaran AA Bagus Mutiara, mengatakan melihat kemacetan yang hampi terjadi setiap hari, sejumlah usulan muncul dari masyarakat, termasuk pembuatan jalan alternatif untuk memecah kebuntuan lalu lintas yang selama ini terjadi. “Kami dari masyarakat Jimbaran berharap kepada Pemkab Badung untuk mencari celah-celah jalan alternatif,” ujarnya.

Dikatakan, pembuatan jalan yang diusulkan akan menggunakan sempadan pantai yang merupakan lahan notabene milik pemerintah. “Rencananya pembangunan jalan ini dari Muaya sampai Jimbaran sepanjang dua kilometer. Eksisting jalan sudah ada sekitar dua kilometer, cuma jalan ini perlu diperlebar untuk pembangunan got dan pedestrian agar lebih rapi,” kata Mutiara.

Dia berharap agar usulan dapat dipertimbangkan. Sebab ini semata-mata demi mengurai kemacetan yang selama ini kerap terjadi. Sebagai gambaran, katanya, saat macet parah terjadi, jarak tempuh dari Jimbaran menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saja bisa memakan waktu 1,5-2 jam. 7 ind

Komentar