Warga Binaan Rutan Bangli Aktif Berkebun

BANGLI, NusaBali

Lahan kosong di areal rutan dimanfaatkan untuk menanam kacang tanah dan aneka sayuran. Hasil pertanian sebagian dikonsumsi dan sebagian dijual ataupun ditukar dengan kebutuhan lainnya. 

Pantauan di rutan, Rabu (14/6) pagi, sejumlah warga binaan sedang bertani. Kepala Rutan Kelas II B Diding Alpian, yang memantau aktivitas warga binaan menuturkan hasil pertanian warga binaan lebih banyak dikonsumsi, bila ada hasil lebih baru dijual. “Tidak serta merta mematok hasil, yang terpenting proses pembinaan bagi narapidana maupun tahanan,” ujarnya. 

Tanaman yang biasa ditanam seperti kacang tanah, jagung, sawi hijau, bayam. Selain mengembangkan pertanian warga binaan diajari beternak. Peliharaan berupa ayam, kambing, dan itik. “Untuk pakan kambing tidak terlalu sulit. Kadang hasil penjualan kacang dipakai membeli pakan ternak,” kata Diding Alpian. Ada pula tanaman buah nanas, dan beberapa tanaman hidroponik. 

Tetapi saat ini belum banyak warga binaan yang mengerti pengembangan tanaman hidroponik. Di areal rutan seluas sekitar 2 hektare juga ada kolam untuk mengembangkan ikan mujair serta lele. Diding Alpian mengakui pihaknya kini tengah memelihara ikan mujair sebanyak 3.000 ekor. 

Sedangkan lele baru ada indukan 20 ekor. Dikatakannya, dengan adanya kesibukan di dalam rutan, warga binaan bisa berkreasi. “Mereka ada kesibukan sehingga mengurangi kemungkinan adanya gesekan sesama penghuni rutan,” imbuhnya. Tidak hanya di bidang pertanian, warga binaan juga diajak mengasah kemampuan dalam bidang seni dan olahraga.

Salah satu warga binaan yang enggan menyebutkan nama mengaku senang, lantaran banyak ilmu yang didapatkan. Awalnya dia tidak bisa bertani, saat ini dia sedikit mengerti cara menanam kacang tanah. “Pas hasilnya banyak jadi tambah semangat menanamnya,” kata pria paruhbaya ini. Bibit tanaman sudah disediakan oleh rutan sehingga warga binaan tinggal menanam. *e