Jelang Kongres Askot PSSI Denpasar, Klub Tak Aktif 'Nyelonong' Jadi Voter

Bahkan mereka malah usul menjadi voter agar memiliki hak suara. Akibatnya, voter yang awalnya 21 kini bertambah membengkak jadi 22 voter. 

Salah satu petinggi Askot PSSI Denpasar yang enggan disebut identitasnya pada Rabu (24/5) mengakui, pemilik suara itu seharusnya 21 voter sesuai jumlah yang sempat disampaikan pada awal kegiatan. Hal itu karena Panjer FC lama sekali vakum, dan setelah ditelusuri memang sudah tidak aktif. Kegiatan sebagai klub tidak ada dalam konteks pembinaan maupun mengikuti kompetisi internal Askot PSSI Denpasar. 

Dalam perjalannya menjelang Kongres, justru ada usulan dari Wayan Suandi agar Panjer FC tetap dimasukan sebagai voter. Usulan itu pun ditampung sehingga jumlah voter membengkak 22 voter. 

Dikonfirmasi terpisah, Sekum Askot PSSI Denpasar, Made Witarka mengaku masih akan dibahas dalam rapat executive committee (Exco) PSSI Denpasar terkait ada usulan klub tidak aktif ingin menjadi pemegang hak suara pada Kongres nanti.  Witarka mengisyaratkan jika tidak disetujui, voter tersebut berarti klubnya tidak diundang dalam kongres nanti. 

"Kepastiannya masih dibahas, apakah bisa jadi voter atau tidak pada kongres nanti," kilah Witarka. 

Sebelumnya, melalui Sekum Askot PSSI Denpasar sempat merilis jumlah voter pada Kongres nanti. Terdiri dari 2 asosiasi, yakni asosiasi wasit dan asosiasi pelatih. Sedangkan sisanya, 20 lagi merupakan klub anggota Askot PSSI Denpasar. 

Sebanyak 20 klub sebagai anggota Askot PSSI Denpasar diantaranya Pespa Padangsambian, PORS Sanur, Damar Cakti Pemecutan, Kertalangu Putra, POPP Pegok, Bhineka Ubung Kaja, RBC, Wistra FC, Kaswari FC, Guntur FC, Guntur Generation, Putra Kesiman, Kundalini FC, dan Padang Sumbu FC. Klub lainnya yakni Poska Sidakarya FC, Peka FC, Minggir United, Kupang Dewata FC, Panjer FC, dan Serangan United FC. Melihat dari nama klub yang dirilis, Askot PSSI  Denpasar mendata semua klub sebagai voter termasuk Panjer FC. dek