Proyek Shortcut Titik 7D dan 7E Masuk Tender

Pemerintah berharap proyek pembangunan fisik bisa dimulai pada bulan Juni mendatang setelah ada pemenang tender dan tanda tangan kontrak kerja.

Sejumlah patok tanda dimulai dan berakhirnya shortcut titik 7D dan 7E, sudah terpasang di pinggir jalan wilayah Banjar Dinas Wirabhuana, Desa Gitgit. Titik 7D akan dimulai dari tikungan tidak jauh dari ujung shortcut 7C dan berakhir di tikungan tajam yang ada pohon besar dengan saput poleng di sisi kiri. Sedangkan shortcut titik 7E dimulai tepat di depan SDN 3 Gitigit dan berakhir di sekitar Monumen Perjuangan Wirabhuana. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3 Provinsi Bali Dirjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat I Made Gede Widhiasa, Selasa (9/5) kemarin, mengatakan sesuai dengan Detail Engineering Design (DED), proyek shortcut titik 7D dan 7E total telah disiapkan anggaran Rp 97,06 miliar dari APBN. Seluruh pengerjaan diberikan batas waktu 12 bulan dengan anggaran multiyears.

“Sekarang sudah tahap evaluasi, kalau lancar Juni sudah tandatangan kontrak. Target penuntasan proyek ini di tahun 2024 dengan asumsi Juni sudah dimulai,” terang Widhiasa melalui sambungan telepon.

Shortcut titik 7D dan 7E akan dibangun jalan baru sepanjang 555 meter. Sepanjang 400 meter jalan dan 155 meter jembatan di titik 7D. Jalan baru ini akan memangkas 8 tikungan menjadi 4 tikungan dengan kemiringan dan kenyamanan jalan yang lebih landai.

Proyek pembangunan shortcut Singaraja-Mengwitani ini direncanakan akan dibangun dari titik 1-12. Pemerintah secara berkelanjutan menyiapkan anggaran sejak 2018 silam. Hingga saat ini shortcut yang sudah selesai dikerjakan yakni titik 3-4, di wilayah Baturiti Tabanan, titik 5-6, 7A, 7B, 7C dan titik 8 di wilayah Buleleng. Setelah titik 7D dan 7E tuntas, pemerintah rencananya akan melanjutkan pembangunan titik 9-10 dan 11-12 hingga tembus di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.7k23