nusabali

Tiga WNA Rusia Diamankan Imigrasi, Menari dengan Pose Tak Pantas di Pura Pengubengan, Besakih

  • www.nusabali.com-tiga-wna-rusia-diamankan-imigrasi-menari-dengan-pose-tak-pantas-di-pura-pengubengan-besakih

Imigrasi kini juga menelusuri adanya WNA yang diduga menjadi guide untuk wisatawan asing di Pura Besakih seperti diunggah di laman FB DPD HPI Bali.

SINGARAJA, NusaBali 
Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II TPI Singaraja mengamankan tiga orang warga negara asing (WNA) asal Rusia yang berulah di kawasan Pura Pengubengan Besakih, Desa/Kecamatan Besakih, Karangasem. Penangkapan WNA nakal ini berkat kerja sama Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi Singaraja bersama Inteldakim Kanim Kelas I TPI Denpasar.

Kepala Kantor Imigrasi Singaraja, Hendra Setiawan menjelaskan ketiga WNA Rusia tersebut berinisial SN laki-laki berusia 37 tahun, IN perempuan berusia 35 tahun dan ML perempuan berusia 29 tahun. Mereka ditangkap petugas keimigrasian, di wilayah Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar, pada Senin (1/5) siang pukul 11.00 Wita. "Ketiganya berkebangsaan Rusia," katanya saat dikonfirmasi di Buleleng.

Saat ini, ketiga WNA Rusia itu telah diamankan di Kantor Imigrasi Singaraja untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, pihak Imigrasi masih menunggu hasil koordinasi dengan pengelola Pura Besakih terkait dengan permasalahan adat, termasuk sanksi pendeportasian terhadap ketiganya. "Kami masih menunggu pemeriksaan. Apakah nanti ketiganya dideportasi atau tidak," jelasnya.

Sebelumnya, ketiga WNA Rusia tersebut membuat ulah menari dengan pose tidak pantas di halaman Pura Pengubengan Besakih, Karangasem, Minggu (30/4). Aksi itu sempat difoto oleh seorang warga dan fotonya beredar di media sosial. Petugas Kantor Imigrasi Singaraja yang membawahi wilayah Kabupaten Karangasem langsung menyelidiki ketiga WNA tersebut. Hendra menambahkan, ketiga WNA Rusia itu telah melanggar norma adat dengan menari dan berpose menggunakan pakaian tak pantas. Apalagi hal tersebut mereka lakukan di halaman Pura Pengubengan Besakih yang notabene tempat ibadah Umat Hindu. 

Foto: Aksi foto ketiga WNA Rusia di kawasan Pura Pengubengan Besakih. -IST

"Ini atas pelaporan masyarakat desa adat, sehingga kami bisa mengungkap ketiga WNA nakal tersebut. Mereka sudah melanggar norma adat," imbuhnya. Pihaknya pun menyampaikan terima kasih atas peran serta masyarakat adat dalam melakukan pelaporan akan perilaku tidak pantas WNA di Bali. "Karena ini memudahkan kami dalam melakukan penindakan terhadap WNA nakal," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Divisi (Kadiv) Keimigrasian Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali, Barron Ichsan mengatakan setelah mendapatkan laporan, langsung memerintahkan jajarannya untuk memburu dan meringkus WNA yang berprilaku tak pantas serta melanggar adat dan budaya masyarakat Bali.

"Saya sudah perintahkan seluruh jajaran keimigrasian untuk mengejar dan menangkap ketiga WNA yang telah melakukan perbuatan melanggar adat dan budaya yang sangat kita hormati," ujar Barron. Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja juga menelusuri adanya warga negara asing (WNA) yang diduga menjadi guide (pemandu wisata) untuk wisatawan mancanegara di kawasan Pura Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Adanya WNA yang diduga menjadi guide untuk wisatawan asing di Pura Besakih tersebut mencuat setelah terekam dalam sebuah video yang diunggah di laman Facebook akun DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Bali, Selasa (25/4) lalu.

Dalam video berdurasi sekitar 15 detik itu, tampak seorang WNA pria menggunakan udeng berwarna putih, kaos putih, dan kamben warna hitam yang diduga sebagai pemandu wisata. WNA tersebut terlihat seperti tengah memberikan arahan pada sejumlah wisatawan mancanegara yang menjadi tamunya.

Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kelas II TPI Singaraja (yang membawahi wilayah Kabupaten Karangasem), Hendra Setiawan mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Pura Agung Besakih, Karangasem pada, Selasa (25/4) lalu. Pihaknya juga menggelar pertemuan dengan pihak Pangempon atau Pengurus Pura Agung Besakih. Namun, hasil pengecekan tersebut nihil. Begitu di sana, pihaknya tak menemukan WNA yang menjadi pemandu wisata itu. 

Foto: Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja berkoordinasi dengan Pengelola Pura Agung Besakih. -MUZAKKY

"Imigrasi melalui Tim Wasdakim (Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian) Kantor Imigrasi Singaraja langsung melakukan pengecekan lapangan. Namun tidak menemukan aktifitas guide WNA," ujar Hendra Setiawan, Senin kemarin. Kata Hendra, pihaknya kesulitan menelusuri WNA yang diduga menjadi guide tersebut karena pengelola Pura Agung Besakih tidak memiliki data lengkap pengunjung. "Sayangnya pelaksana tidak ada pendataan sehingga menyulitkan Tim Inteldakim (Intelijen dan Penindakan Keimigrasian) melakukan penelusuran," ungkapnya. "Jumlah pengunjung WNA tercatat ada 320 orang. Namun pelaksana Pura Besakih tidak memiliki data lengkap WNA yang datang. Dengan alasan WNA tidak mau didata," jelasnya lagi.

Hendra mengatakan, telah melakukan rapat Tim Pora (Pengawas Orang Asing) dalam menyikapi adanya WNA yang diduga menjadi guide wisatawan mancanegara tersebut. Pertemuan itu juga dilakukan dengan pihak-pihak terkait seperti Pengurus Pura Agung Besakih, Jumat (28/3)  lalu. 
"Kami berharap Tim Pora bisa melakukan pendataan pengunjung, serta mengamankan WNA yang melakukan kegiatan melanggar aturan keimigrasian. Selanjutnya untuk dikoordinasikan dengan Imigrasi terkait tindakan keimigrasian," ujar Hendra 

Sementara Kadiv Keimigrasian Kantor Kementerian Hukum dan HAM Bali, Barron Ichsan mengimbau masyarakat ataupun pelaksana pariwisata tidak membiarkan jika melihat WNA melakukan pelanggaran serupa. "Harusnya pelaksana pariwisata mengamankan serta melakukan koordinasi dengan pihak tim pora ataupun imigrasi setempat," kata dia.

Barron menyebutkan, jajarannya mengapresiasi yang dilakukan Pecalang sehingga timnya berhasil mengamankan 2 orang WNA Polandia yang nekat berkemah saat Hari Raya Nyepi lalu di Pantai Purnama, Desa/Kecamatan Gianyar. Kedua WNA tersebut langsung diamankan petugas Imigrasi dan dideportasi. Ia berharap, sinergi antara Imigrasi dan aparat desa bisa ditingkatkan. 7 mzk

Komentar