nusabali

Pengelola Sanggar Wasundari, di Sekolah Dijuluki Bu Wayang

Ni Wayan Sri Wedari, Guru Seni Budaya SMAN 2 Semarapura

  • www.nusabali.com-pengelola-sanggar-wasundari-di-sekolah-dijuluki-bu-wayang

SEMARAPURA, NusaBali - Guru Seni Budaya SMAN 2 Semarapura, Ni Wayan Sri Wedari, 49, dikenal sebagai pelukis Wayang Kamasan. Dia adalah putri maestro seni lukis klasik Wayang Kamasan, I Nyoman Mandra. 

Sri Wedari satu-satunya guru seni melukis wayang di SMAN 2 Amlapura sampai-sampai mendapat julukan Bu Wayang. Selain mengajar di sekolah, guru kelahiran 27 November 1974 ini juga mengajar di Sanggar Wasundari. Dalam mentransfer ilmu melukis Wayang Kamasan, Sri Wedari menerapkan empat jurus. 

Empat jurus andalan yang dibagikan kepada siswa yakni tingkat dasar berupa program berbagai jenis garis dan ornamen. Kedua, pengenalan karakter wayang dari muka sampai hiasannya. Ketiga, menggambar figur dan karakter dengan media kertas. Ke empat, belajar melukis di kanvas hingga finishing. “Setelah melukis di media kertas, baru saya ajarkan melukis ke media kanvas,” tutur Sri Wedari.


Sosok Kartini masa kini ini mengajar sebanyak 25 kali pertemuan pada program dasar. Program kedua 30 kali pertemuan, program ketiga sampai figur utuh selama 25 hari, dan penggunaan media kanvas sebanyak 10 kali pertemuan. Setelah semua dikuasai barulah para peserta latihan melukis Wayang Klasih mendapatkan sertifikat. Ada juga wisatawan asing yang belajar melukis sewaktu-waktu.

Menurut Sri Wedari, tidaklah mudah menstranfer ilmu melukis kepada para siswa. Apalagi siswa langsung melukis menggunakan kanvas. “Saya berusaha membimbing siswa secara pelan-pelan agar mereka tidak merasa terbebani,” ungkap Sri Wedari. Menurutnya, banyak siswa yang berbakat melukis, banyak pula yang tidak berbakat. Mereka bahkan tertawa sendiri melihat hasil karya lukisnya karena sangat jauh dari bentuk yang diinginkan. Baginya, merupakan tantangan sekaligus warna-warni dalam mengajar seni lukis di sekolah.

Meskipun tidak berbakat, para siswa tetap dengan senang hati mengikuti pelajaran melukis Wayang Kamasan yang diberikan Sri Wedari. “Saya satu-satunya guru seni melukis Wayang Kulit, saya sampai dijuluki Bu Wayang,” kata Sri Wedari. Guru Seni Budaya SMAN 2 Semarapura ini merupakan penerus Sanggar Wasundari, Kamasan, setelah ayahnya, I Nyoman Mandra, meninggal saat menjalani perawatan medis di RSUD Klungkung tahun 2018 lalu. 7 wan

Komentar