nusabali

Bali Bisa Menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian

Gerhana Matahari Hibrid Bisa Diamati di Indonesia

  • www.nusabali.com-bali-bisa-menyaksikan-gerhana-matahari-sebagian

MANGUPURA, NusaBali
Fenomena gerhana matahari langka akan terjadi di wilayah Indonesia pada 20 April mendatang.

Fenomena yang disebut sebagai gerhana matahari hibrid itu bisa diamati di beberapa wilayah. Namun sayangnya, Bali tidak termasuk salah satu wilayah yang bisa menyaksikan secara langsung. Meski demikian, pada momentum yang sama, masyarakat masih bisa menyaksikan fenomena langka tersebut, namun hanya gerhana matahari sebagian.

Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wirajaya, mengatakan fenomena matahari hibrid merupakan peristiwa gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana. Menurut dia, fenomena bisa dibilang cukup langka di Indonesia. “Untuk fenomena gerhana matahari hibrid ini terjadi 20 April mendatang. Jadi hanya ada dua wilayah yang bisa menyaksikan fenomena langkah tersebut,” katanya, Rabu (5/4).

Dua wilayah yang bisa menyaksikan fenomena langka itu, yakni Pulau Kisar dan Biak. Sementara gerhana matahari sebagian dapat teramati dari sejumlah wilayah, termasuk Pulau Dewata. “Hanya gerhana matahari total saja yang bisa teramati dari wilayah Indonesia. Tapi, gerhana matahari cincin tidak bisa dilakukan pengamatan dari berbagai wilayah di Indonesia. Meski demikian, masyarakat bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian,” jelas Wirajaya.

Untuk gerhana matahari total yang terjadi di Pulau Kisar dan Biak itu masing-masing terjadi pada pukul 13.22 Wita dan 13.57 Wita dengan rentang waktu kisaran 1 menit 5 detik. Di sisi lain, meski masyarakat Bali tidak bisa menyaksikan gerhana total, namun dapat mengamati gerhana matahari sebagian yang terjadi pada hari yang sama dengan waktu pengamatan pada pukul 10.28 Wita hingga puncak gerhana pukul 11.55 Wita. Adapun titik pengamatan dari Bali bisa teramati dari sejumlah wilayah terkecuali Badung. “Untuk titik pengamatan di Bali bisa dari Denpasar, Negara, Singaraja, Tabanan, Mengwi, Gianyar, Bangli, Klungkung, dan Karangasem,” beber Wirajaya.

Wirajaya juga mengimbau agar dalam proses pengamatan gerhana matahari, masyarakat tidak disarankan untuk menyaksikan secara langsung, karena dapat berdampak radiasi pada mata. Untuk itu, dia berharap masyarakat menggunakan kacamata khusus saat mengamati. “Harapannya masyarakat menggunakan pelindung mata saat menyaksikan gerhana matahari sebagian. Hal ini semata untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” imbaunya. *dar

Komentar