nusabali

Tarik Minat Pengunjung ke TN Komodo, Pegiat Wisata Kembangkan Atraksi di Desa

  • www.nusabali.com-tarik-minat-pengunjung-ke-tn-komodo-pegiat-wisata-kembangkan-atraksi-di-desa

MANGGARAI BARAT, NusaBali
Berwisata ke Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) tak hanya bisa menjelajahi kawasan tersebut saja, tapi bisa juga mengeksplorasi desa-desa di sekitarnya.

Dikutip dari Antara, para pegiat wisata sekitar kini terus mengembangkan berbagai atraksi wisata di desa penyangga Taman Nasional Komodo. Selain untuk menarik lebih banyak pengunjung datang ke kawasan tersebut, juga menawarkan atraksi alternatif.

"Kami tidak ingin hanya menjadi penonton dari wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo," ujar penggerak Desa Wisata Pasir Panjang Mustafa Moeis, Minggu (5/3), seperti dikutip Antara.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Biannual Tourism Forum (BTF) yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), 2-4 Maret 2023 di Labuan Bajo.

Para pegiat wisata, kata dia, bisa mengundang wisatawan mampir ke desa-desa sekitar, seperti Goa Kalong, Batu Balok, Pulau Gadoh, dan Pulau Pempe.

"Sejak tahun 2019 lalu, pertunjukan pentas seni budaya tarian Animal Pop Komodo dan Manca Bajo, kami juga kembangkan hingga saat ini," kata Mustafa.

Adapun kunjungan wisatawan, lanjut dia, bisa berdampak pada peningkatan ekonomi warga sekitar yang terlibat menyediakan atraksi wisata tersebut.

Ia menambahkan, Desa Pasir Panjang sudah beberapa kali melakukan pementasan sejak dibuka kembali untuk wisatawan pada Mei 2022. Sedikitnya, tercatat ada 1.855 wisatawan yang berkunjung ke desa tersebut.

Saat ini, penggerak wisata Desa Papagarang Risman mengatakan sedang mengembangkan ekowisata pemekaran Desa Komodo.

"Kami ingin wisatawan yang berkunjung ke sini, dapat menikmati ekowisata mangrove, menikmati matahari terbit dan terbenam dari Bukit Santai, juga menginap di homestay dan mencicipi kuliner khas Manggarai Barat di Desa Papagarang," kata Risman.

Sementara penggerak Desa Wisata Golomori Alfa Hidayat, juga mengatakan warganya tengah mengembangkan atraksi desa.

Misalnya, memulai usaha di Pantai Laing Lewe dengan sajian kopi dan tempat menikmati pemandangan Bukit Golomori. Selain itu, ada pula tradisi pasar barter yang hanya ada di akhir pekan dan bisa menjadi atraksi menarik bagi wisatawan.

"Inisiatif pengembangan paket wisata untuk menarik lebih banyak kunjungan ke desa wisata kami muncul sejak kami mendapatkan pelatihan tentang bagaimana mengembangkan paket wisata yang menarik dari Program Kampanye Sadar Wisata," kata Alfa yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan.

Biannual Tourism Forum menjadi peluang kolaborasi desa wisata dengan pemangku kepentingan, kolaborasi menjadi salah kata kunci yang selalu ditekankan Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam mendorong kembali bangkitnya pariwisata pascapandemi, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas pelaku pariwisata. *

Komentar