nusabali

Pasca Penerbangan Langsung China-Bali, Usaha Wisata Water Sport akan Jadi Favorit

  • www.nusabali.com-pasca-penerbangan-langsung-china-bali-usaha-wisata-water-sport-akan-jadi-favorit

DENPASAR, NusaBali
Usaha wisata water sport atau wisata tirta salah satu dari usaha sektor wisata yang menerima benefit dengan semakin ramainya kedatangan wisman China ke Bali.

Hal itu terkait dengan ‘karakter’ wisatawan China yang gemar bermain olahraga air. Karena itu penyeberangan ke Nusa Penida, salah satu spot favorit water sport akan semakin ramai.

Kalangan praktisi pariwisata Bali mengatakan hal itu menyusul aktifnya kembali penerbangan reguler dari China ke Bali yang diawali dengan penerbangan perdana pesawat maskapai Xiamen Airline, Jumat (3/3) malam. “Usaha jasa wisata yang akan kembali ramai,” ujar I Ketut  Jaman, CEO Bali Melali MICE saat dihubungi, Minggu (5/4).

Ketut Jaman yang juga akademisi dan Anggota Kelompok Ahli (Pokli) Bidang Pariwisata Gubernur Bali ini, gembira dengan kembalinya penerbangan langsung dari China ke Bali pasca pandemi Covid-19. Kata dia,  prospek wisman China ke Bali tentu akan semakin ramai ke depan. “Hotel, restoran dan water sport serta turunannya akan semakin ramai,” kata pengusaha pariwisata asal Tegallalang, Gianyar ini.

Disampaikan Ketut Jaman, umumnya wisatawan China yang datang ke Bali dalam kelompok grup atau rombongan. Untuk menginap atau tinggal biasanya di hotel berbintang. Namun length of stay atau masa tinggalnya  tidak lama. Rata-rata 4  hari, di bawah rata-rata wisman Eropa dengan lama tinggal 10-12 hari.

Pendeknya masa tinggal wisatawan China itu, karena faktor jarak yang relatif dekat dengan Bali. Umumnya, semakin dekat negara asal wisatawan, semakin pendek masa tinggalnya. “Dibanding dengan ke Eropa, jarak Bali dengan daratan China memang lebih dekat,” terangnya. Selain hotel, usaha  penyediaan makan dan minum, yakni restoran dan sejenisnya yang pasti mendapat limpahan positif. Kata Ketut  Jaman, dampak itu otomatis, karena makan dan minum merupakan kebutuhan mendasar wisatawan.  Karena jumlah wisatawan bertambah, kebutuhan makan dan minum dalam bentuk usaha restoran, kafe, resto dan lainnya tentu mengikuti. Termasuk penyediaan menu sesuai dengan selera wisatawan mandarin tersebut. Kemudian usaha water sport merupakan yang dominan mendapat imbas positif dari semakin ramainya wisman China. “Ini (water sport) bisa dikatakan lebih spesifik merujuk wisman China, karena suka menikmati   wisata tirta,” ungkap Ketut Jaman. Berbeda dengan wisman Eropa yang lebih senang menikmati pemandangan alam, tempat-tempat menarik seperti pura, situs-situs kuno dan budaya.

Karena itulah Ketut Jaman yakin aktivitas usaha wisata water sport akan meningkat, di antaranya kawasan perairan Nusa Penida, di Kabupaten Klungkung. “Penyeberangan menuju ke Nusa Penida akan meningkat dan semakin ramai,” ucapnya.

Dia berharap frukuensi penerbangan langsung dari China ke Bali terus bertambah. Tidak hanya satu maskapai, namun dua-tiga atau lebih yang menghubungkan kota-kota lainnya di China. “Sekarang kan baru dari Xiamen saja, kita harap dari yang  lainnya menyusul,” katanya. Penerbangan ini merupakan penerbangan reguler dari China pasca pandemi Covid-19.

Seperti diketahui Maskapai asal China, Xiamen Airlines, kembali membuka rute Xiamen, China ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pada, Jumat (3/2) malam. Dalam penerbangan perdananya, maskapai pertama yang membuka rute Tiongkok Daratan ke Bali mengangkut 142 penumpang. Sesuai jadwal, maskapai ini akan melayani rute penerbangan setiap hari.

General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan menyampaikan optimismenya atas dibukanya kembali rute Xiamen-Bali. Pembukaan rute itu, menurut Handy merupakan sebuah milestone bagi Bandara Ngurah Rai melihat di tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 WNA China merupakan salah satu penyumbang wisatawan tertinggi.

Pada penerbangan perdananya, Pesawat Xiamen Airlines dengan nomor penerbangan CXA-891 mendarat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 22.55 Wita dengan membawa 142 penumpang. "Pesawat dengan tipe Boeing 738 tersebut kembali terbang ke Xiamen pada hari Sabtu (4/3) pukul 00.05 Wita dengan membawa 125 penumpang," jelasnya, Minggu (5/2)

Dalam penerbangan perdananya, penumpang Xiamen Airlines disambut dengan seremonial Water Salute dan pengalungan bunga serta pembagian merchandise. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali.

Dengan hadirnya Xianmen Airlines, AP I terus menunggu pengajuan rute baru menuju China oleh beberapa maskapai. "Saat ini masih terus kami diskusikan dengan pihak-pihak terkait, dan kami berharap di akhir tahun ini rute dari dan menuju China sudah bisa kembali seperti sebelum Pandemi Covid-19," terang Handy seraya mengaku kalau Xiamen Airlines akan melayani rute penerbangan setiap hari ke Bandara Ngurah Rai.

Dia juga menjelaskan, saat ini Bandara Ngurah Rai melayani 3 rute menuju China, yakni menuju Taipei, Hongkong, dan Xiamen dengan 4 maskapai. Namun, kalau dilihat secara keseluruhan, pihaknya sudah melayani 25 rute internasional terjadwal dengan dilayani 29 maskapai. "Kami berharap dengan kembali terhubungnya Pulau Bali dengan China secara langsung dapat meningkatkan jumlah kunjungan ke depannya," pungkasnya. *dar, k17

Komentar