nusabali

Bekas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk KTT G20 Dikeluhkan

  • www.nusabali.com-bekas-stasiun-pengisian-kendaraan-listrik-umum-untuk-ktt-g20-dikeluhkan

MANGUPURA, NusaBali
Bekas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk hajatan KTT G20 di Jalan Nusa Dua Selatan, tepatnya di sebelah selatan Hotel Ampurva Kempinski, Sawangan, dikeluhkan warga.

Sebab paving yang sebelumnya tertata dengan rapih ikut dibongkar, sehingga saat ini terkesan berantakan.

Kepala Lingkungan Sawangan I Wayan Jabut, mengaku tidak tahu pasti, siapa pihak yang membongkar fasilitas SPKLU. Namun dia menilai pembongkaran itu dilakukan secara berlebihan. Jika yang dibongkar hanya alat dan atapnya, dia bisa memahami, tetapi nyatanya paving juga dibongkar. “Yang menjadi pertanyaan kami, kenapa pavingnya juga ikut dibongkar dan digunduli seperti itu? Ini berlebihan sih kalau saya melihatnya, karena merusak citra jalan yang sudah cukup bagus,” katanya, Minggu (5/2).

Menurut dia, alangkah baiknya jika bagian lantai paving tetap dibiarkan, sehingga area yang dahulunya menjadi salah satu lokasi hajatan internasional KTT G20 tetap terkesan rapi. Tidak seperti sekarang, yang dirasa sangat tidak elok dipandang mata. “Saya jadi bingung, kenapa yang sudah bagus, sekarang malah dibongkar. Walaupun alatnya diambil, kalau itu (paving) dibiarkan, minimal sempadan jalan bisa terlihat rapi dan mencerminkan area yang dahulunya dilintasi para petinggi dari berbagai negara,” keluhnya.

Dikatakan, kalau salah satu tujuan dari pelaksanaan KTT G20 adalah untuk mempromosikan Bali, tentunya Bali yang lebih tertata. Jadi sebenarnya kondisi yang bagus itu dibuat permanen, bukan temporary yang fungsinya hanya untuk showing up saja.

“Setelah acara usai, malah dibuat amburadul lagi. Saya rasa itu tidak pas. Padahal semestinya itu bisa menjadi semacam percontohan bagi penataan area-area lain. Ini semata-mata untuk ditampilkan saat acara saja. Setelah usai, semuanya dibongkar lagi,” ucapnya. *dar

Komentar