nusabali

Karangasem Targetkan Retribusi Rp 30 Miliar

  • www.nusabali.com-karangasem-targetkan-retribusi-rp-30-miliar

Perjuangan Dinas Perhubungan Karangasem mengurus aset Dermaga Rakyat Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub), akhirnya membuahkan hasil.

Dapat Hibah Dermaga Rakyat Padangbai


AMLAPURA, NusaBali
Aset Dermaga Rakyat Padangbai secara resmi masuk aset Pemkab Karangasem, setelah dihibahkan pusat. Pemkab Karangasem pun targetkan retribusi Rp 30 miliar per tahun dari dermaga ini.

Kadis Perhubungan Karangasem, Ida Bagus Putu Suastika, menyatakan pusat telah menghibahkan Dermaga Rakyat Padangbai ini ke Pemkab Karangasem. Tahap selan-jutnya, Pemkab Karangasem tinggal berkoordinasi dengan Desa Pakraman Padangbai (yang mewilayahi Dermaga Rakyat Padangbai) untuk bikin badan pengelola dalam bentuk layanan one cruiser service.

“Artinya, dalam melakukan pelayanan satu pintu, Pemkab Karangasem bersinergi dengan Desa Pakraman Padangbai. Sehingga, ke depannya pemerintah memberdayakan tenaga kerja lokal, mulai dari pecalang, prajuru desa, masyarakat sekitarnya, sehingga bersama-sama menjalankan tugas-tugas secara terpadu dalam pengelolaan Dermaga Rakyat Padangbai,” ungkap IB Suastika di Amlapura, Senin (29/5).

Sekadar dicatat, di Pelabuhan Padangbai terdapat dua dermaga. Pertama, Dermaga Pelabuhan Padangbai (di sisi barat), yang meyalani penyeberangan penumpang di Selat Lombok yakni rute Pelabuhan Padangbai (Karangasem)-Pelabuhan Lembar (NTB). Kedua, Dermaga Rakyat Padangbai di sisi timur, yang melayani jalutr penyeberangan wisata menuju objek Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB.

Dermaga Rakyat Padangbai ini dulunya digunakan untuk kapal pesiar. Belakangan, Dermaga Rakyat Padangbai digunakan khusus untuk penyeberangan wisatawan yang diantar menggunakan kapal cepat menuju dan dari Gili Trawangan.

Selama ini, kata IBP Suastika, Pemkab Karangasem sama sekali tidak kebagian retribusi dari Dermaga Rakyat Padangbai. Masalahnya, Dermaga Rakyat Padangbai menjadi aset pusat yang belum ada badan pengelolanya. Sedangkan wisatawan yang menyeberang ke Gili Trawangan dari Dermaga Rakyat Padangbai mencapai kisaran 800-1.000 orang per hari. Retribusi bagi wisatawan selama ini dipungut oleh pihak desa.

Nah, dengan dihibahkannya aset Dermaga Rakyat Padangbai oleh pusat, menurut Suastika, Pemkab Karangasem targetkan dapat retribusi sebesar Rp 30 miliar per tahun. Estimasi retribusi sebesar itu berdasarkan pemasukan yang diperoleh pihak pengelola Gili Trawangan per tahun dari wisatawan yang datang dari Dermaga Rakyat Padangbai.

“Kita akan menyusun rencana pengelolaan Dermaga Rakyat Padangbai dan pasang target retribusi sebesar Rp 30 miliar per tahun,” tandas Suastika. "Paling tidak, dalam dua hari ke depan, pemerintah bersama Desa Pakraman Padangbai akan duduk bersama untuk membicarakan langkah cepat dalam upaya mengelola Dermaga Rakyat Padangbai itu," lanjutnya.

Sayangnya, Bendesa Pakraman Padangbai, I Wayan Jandra Budiana, belum berhasil dikonfirmasi NusaBali terkait rencana pengelolaan Dermaga Rakyat Padangbai ini. Saat dihubungi per telepon, Senin kemarin, terdengar nada sambung namun yang bersangkutan tidak mengangkat ponselnya.

Sedangkan Kepala Desa (Perbekel) Padangbai, I Kadek Aris Suyasa, menyatakan pihaknya menyambut positif rencana pengelolaan Dermaga Rakyat Padangbai oleh Pemkab Karangasem. "Dari awal Desa Pakraman Padangbai berharap agar ada badan pengelola. Yang terpenting, Desa Pakraman Padangbai dilibatkan dalam pengelolaan ini," jelas Aris Suyasa saat dikonfirmasi NusaBali secara teroisah, Senin kemarin.

Aris Suyasa menegaskan, setelah Dermaga Rakyat Padangbai dihibahkan menjadi aset Pemkab Karangasem, diharapkan agar secepatnya ditindaklanjuti dengan rencana pengelolaannya. "Apalagi, Mei 2017 ini sudah mulai musim kunjungan wisatawan," tandas Aris Suyasa.

Berdasarkan  data yang dihimpun NusaBali di Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Padangbai, tercatat ada 18 kapal wisata yang beriperasi dari Dermaga Rakyat Padangbai menuju Gili Trawangan. Kapal wisata tersebut masing-masing Ganggari Fast Boat, Marina Srikandi I, Mahi-Mahi Dewata, Indrajaya III, Royal Semaya One, Ombak Gili, Wallacea Jelesveva Lestari, Ekajaya 19, Ekajaya 20, Ekajaya 21, Wahana Gili Ocean III, Wahana Gili Ocean, Blue Water Express V, Marina Srikandi 8, Semaya One 2 Dream, Semaya One 2, Gili Cat 2, dan Gili Cat 1. *k16

Komentar