nusabali

Gili Terawangan-Nusa Penida Banjir Wisatawan

  • www.nusabali.com-gili-terawangan-nusa-penida-banjir-wisatawan

Jumlah wisatawan meningkat pada hari libur, yakni Sabtu dan Minggu

DENPASAR, NusaBali
Kunjungan wisatawan ke  Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan meningkat jelang Nataru .  Dari sekitar  150 -200 orang wisatawan per hari, kini  bertambah kisaran 250 -300 orang wisatawan.

Sebagian besar wisatawan tersebut ‘ berebut’ bertujuan menyeberang ke Gili Terawangan, Lombok, NTB dan Nusa Penida, Klungkung. Jumlah boat yang melayani penyeberangan 13-14 boat. Termasuk diantaranya boat carteran seperti  jenis yacht.

“Karena dalam sehari, bisa kurang atau bisa lebih dari 250 atau 300 orang,” ujar Ketua  Bumda (Badan Usaha Milik Desa/Bumda) Serangan  yang mengelola Dermaga Pelabuhan Sira Angen Serangan I Nyoman Turut,  Selasa (20/12).

Para wisatawan tersebut terdiri dari  wisatawan nusantara atau domestik dan wisatawan manca negara (wisman). Khusus untuk wisman ada dari Eropa, India, China dan yang lainnya. “Untuk wisman China, katanya dari Vietnam,” ungkap  Turut.

Selain menyeberang ke Gili Terawangan dan Nusa Penida, tidak sedikit  yang berwisata di Serangan. Karena di Serangan sendiri  memiliki daya  tarik wisata. Diantaranya  penangkaran penyu, wisata bahari mulai dari water sport, memancing hingga kuliner (sea food), handycraft yakni kerajinan kerang dan lainnya. 

Turut pun mengaku gembira dengan semakin ramainya kedatangan wisatawan. Selain ada pendapatan dari pelayanan dermaga, perekonomian warga sekitar juga terimbas positif. Hal itu ditunjukkan dengan keramaian aktivitas perekonomian.

Diantaranya pedagang suvenir yang kembali bisa  berjualan. Demikian juga pedagang lain seperti pemilik warung maupun restoran.

“Ya.. ya sudah mulai ramai  kembali,” ujar I Wayan Loka,   salah seorang pengelola   rumah makan sea food yakni Warung Loka di Jalan Tukad Punggawa, Serangan.

Jumlah wisatawan yang berkunjung meningkat pada hari libur, yakni Sabtu dan Minggu.

Menurut Loka pengunjung  rata- rata antara 30 sampai 50 orang per hari. Sebagian besar penikmat kuliner sea food adalah wisatawan domestik, baik lokal Bali maupun luar daerah. “Namun ada juga wisman,” terang Loka.

Untuk mengantisipasi keramaian pengunjung  jelang dan puncak Nataru, para pengelola rumah makan sea food sudah melakukan persiapan. Terutama persiapan bahan baku, beras, bumbu tentu saja bahan baku ikan laut.

Menurut penuturan pedagang sea food, semua bahan baku mengalami kenaikkan  harga. Salah satunya beras. Untuk jenis beras premium yang  sebelumnya dengan harga antara Rp 270 ribu –  Rp 275 ribu untuk 25 kilogram, kini mengalami kenaikan Rp 300 ribu.

“Keuntungan kita kurangi, karena tidak mungkin menaikkan harga. Kasihan pelanggan. Apalagi usai Covid,” terang Loka, mensiasati dampak kenaikkan harga bahan kebutuhan pokok, terhadap usahanya.  K17

Komentar