nusabali

Tumpek Wariga: Muliakan Tumbuhan untuk Berkat Jelang Rahinan Jagat Galungan

  • www.nusabali.com-tumpek-wariga-muliakan-tumbuhan-untuk-berkat-jelang-rahinan-jagat-galungan

MANGUPURA, NusaBali.com – Pada Tumpek Wariga yang jatuh pada Saniscara Kliwon Wariga, Sabtu (10/12/2022) kemarin, umat Hindu memuliakan tumbuh-tumbuhan sebagai sumber kesejahteraan.

Dengan pemuliaan tumbuh-tumbuhan ini diharapkan semua makhluk hidup dengan eka pramana ini dapat melimpahkan berkatnya kepada manusia pada rahinan jagat Galungan yang akan datang.

Terhitung sejak Sabtu kemarin, rahinan jagat Galungan akan datang dalam hitungan 25 hari. Menjelang hari raya untuk dunia berserta isinya ini, umat Hindu memerlukan berbagai persembahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bagian dari tumbuhan seperti buah-buahan.

Oleh karena itu, pada perayaan Tumpek Wariga kemarin Pemerintah Provinsi Bali menginstruksikan segenap lapisan masyarakat melaksanakan Wana Kerthi untuk memuliakan tumbuh-tumbuhan. Perayaan Wana Kerthi ini tidak terkecuali dilaksanakan oleh jajaran Pemkab Badung.

Sekretaris Daerah I Wayan Adi Arnawa memimpin jajaran Pemkab Badung menghadiri pelaksanaan Wana Kerthi ini di Pura Lingga Bhuana yang terletak di dalam kompleks Puspem Badung atau di depan Gedung Kantor Bupati.

Dalam perayaan Wana Kerthi ini, Adi Arnawa berharap dalam 25 hari ke depan Sang Hyang Sangkara sebagai manifestasi Tuhan yang menguasai tumbuh-tumbuhan dapat memberikan berkat-Nya dengan kelimpahan sumber alam menjelang Galungan dan Kuningan.

“Dalam fase 25 hari ke depan menjelang hari suci Galungan, semua tanaman dan tumbuhan dapat hidup dengan baik dan menghasilkan buah sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar birokrat asal Kuta Selatan ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan I Gede Eka Sudarwitha menjelaskan bahwa Wana Kerthi ini merupakan sebagian dari banyak bentuk dalam memuliakan tumbuh-tumbuhan pada rahina yang juga disebut Tumpek Uduh ini.

“Pada hari ini, kita memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi-Nya sebagai Ida Bhatara Sangkara yang memberikan anugerah kepada tumbuh-tumbuhan di alam ini yang akhirnya mendatangkan kesejahteraan bagi umat manusia,” tutur Sudarwitha.

Tumbuh-tumbuhan sendiri sangat vital dalam kegiatan adat dan keagamaan masyarakat Hindu di Bali. Dalam kitab suci Bhagavadgita Bab IX Sloka 26, bagian dari tumbuh-tumbuhan menyusun 3 dari 4 komponen persembahyangan yakni ‘patram puspam phalam toyam’ (daun, bunga, buah, dan air).

Dijelaskan bahwa dalam sloka ini, siapa pun yang bersujud mempersembahkan setangkai daun, sekuntum bunga, sebiji buah, dan seteguk air, maka akan diterima oleh Tuhan dan segala manifestasi-Nya sebagai bakti dari orang yang tulus.

Melihat makna dari sloka ini tentu saja keberadaan tumbuh-tumbuhan sangat penting bagi umat Hindu. Oleh karena itu, Tumpek Wariga ini sangat krusial dilaksanakan sebagai bentuk pemuliaan terhadap komponen persembahyangan dan sumber kesejahteraan, terlebih lagi menjelang hari raya besar seperti Galungan.

Komentar