nusabali

Nekat Panjat Tebing, WN Amerika Terjatuh

Tertimpa Bongkahan Batu, Kaki Terluka Parah

  • www.nusabali.com-nekat-panjat-tebing-wn-amerika-terjatuh

SINGARAJA, NusaBali
Seorang wisatawan mancanegara (Wisman) asal Amerika DJS,22, mengalami musibah saat berwisata di Air Terjun Aling-aling di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Rabu (2/11) siang.

Warga negara asing (WNA) tersebut terpeleset saat nekat memanjat tebing di sekitar air terjun. Akibatnya, dia tertimpa bongkahan batu hingga betis kanannya mengalami luka parah.

Saat itu DJS mengunjungi Air Terjun Aling-aling tanpa menggunakan jasa pemandu wisata. Dia berangkat sendirian melalui jalur Desa Ambengan, Keamatan Sukasada, Buleleng, Rabu kemarin sekitar pukul 11.30 Wita. DJS tiba di objek wisata tersebut sekitar pukul 12.15 Wita, dan nekat menaiki sebuah tebing di dekat air terjun.

Sebelumnya, DJS sempat diperingatkan oleh seorang wisatawan mancanegara asal Prancis yang kebetulan berada di lokasi tersebut RALY, 40. Namun dia tak mengindahkan peringatan tersebut dan tetap memanjat tebing setinggi sekitar 5 meter itu. Naas, begitu sampai di atas, DJS terpeleset hingga terjatuh. Malangnya lagi, bongkahan batu tebing yang cukup besar juga tiba-tiba ikut runtuh dan menimpa betis kanannya sehingga betis kakinya itu terluka para dan nyaris putus.

Beruntung kejadian itu diketahui RALY, wisman asal Prancis yang langsung menolong korban. Saat kejadian, di lokasi memang sedang sepi. DJS lantas berteriak meminta pertolongan. Teriakan itu didengar oleh pemandu wisata dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dari Desa Sambangan yang langsung menghampiri korban untuk memberikan pertolongan. Mereka segera mengikat kaki korban dengan handuk agar mengurangi pendarahan serta membawa korban ke RS BaliMed Singaraja untuk mendapat pertolongan medis.

Kapolsek Sukasada, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan pihaknya mendatangi korban yang masih dirawat di RS. Dia menyampaikan, korban dalam keadaan sadar dan sudah mendapat perawatan medis. "Korban saat ini masih bisa diajak berkomunikasi walaupun sedikit dan bisa menjawab ketika ditanya serta mengatakan dia berasal dari Amerika," ungkapnya.

"Kami mendorong Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan dan Desa Sambangan untuk menambah papan atau spanduk peringatan bahaya serta memyarankan agar wisatawan mengajak pemandu ketika berkunjung sehingga dapat meminimalisir musibah yang terjadi seperti kejadian saat ini," imbuh Kompol Agus Dwi. *mz

Komentar