nusabali

KTT G20, Kegiatan Masyarakat Dibatasi

Berlaku di Sejumlah Kawasan, Kodam Matangkan Persiapan Pengamanan

  • www.nusabali.com-ktt-g20-kegiatan-masyarakat-dibatasi

Pembatasan kegiatan masyarakat terkait KTT G20 dilakukan di wilayah Kecamatan Kuta, Kuta Selatan dan wilayah Denpasar Selatan pada 12-17 November.

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 35425/SEKRET/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam Rangka Penyelenggaraan Presidensi G20 pada Anggara Wage Sinta, Selasa (25/10).

Surat edaran tersebut dikeluarkan dengan mempertimbangkan penyelenggaraan rangkaian pertemuan Presidensi G20 dan Pertemuan Puncak Pemimpin Negara G20 pada tanggal 15-16 November 2022 di Bali. Agenda ini merupakan momentum yang sangat penting dan bersejarah yang akan menentukan kemajuan peradaban Dunia Era baru dengan tatanan kehidupan baru pasca Pandemi Covid-19. Oleh karena itu penyelenggaraan rangkaian pertemuan Presidensi G20 harus berlangsung dengan lancar, nyaman, aman, damai dan sukses.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra membenarkan keberadaan SE tersebut. Dalam siaran persnya, Rabu (26/10), Sekda Dewa Made Indra mengatakan pembatasan kegiatan masyarakat di beberapa wilayah tertentu ini dilakukan untuk memastikan penyelenggaraan rangkaian pertemuan Presidensi G20 berlangsung dengan lancar, nyaman, aman, damai dan sukses.

“Kami permaklumkan kepada warga yang tinggal atau beraktivitas di wilayah tersebut dan berharap kepada seluruh masyarakat Bali untuk bersama-sama mendukung kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan pertemuan Presidensi G20 demi nama baik Indonesia, khususnya Bali,” kata Dewa Indra.

Pejabat asal Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini menambahkan kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini diharapkan menumbuhkan kepercayaan internasional dan mengembalikan ekonomi Bali seperti sediakala.

Dalam SE tersebut, pembatasan kegiatan masyarakat dilakukan di wilayah Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Selatan dan wilayah Denpasar Selatan yang dilaksanakan pada tanggal 12-17 November 2022 yang meliputi kegiatan pendidikan, perkantoran pemerintah dan swasta, kegiatan upacara adat, kegiatan keagamaan, kecuali fasilitas kesehatan tetap dilaksanakan.  Bagi sekolah dan perguruan tinggi yang berada di wilayah tersebut, maka kegiatan pembelajaran pada tanggal 12-17 November 2022 dilaksanakan secara daring.

Sedangkan kegiatan perkantoran dilaksanakan dari rumah (Work From Home). Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat diberlakukan di semua jalur yang menuju lokasi pelaksanaan Presidensi G20, antara lain Pembatasan kegiatan ke jalur menuju Hotel Apurva Kempinski pada tanggal 12-17 November 2022. Pembatasan kegiatan ke jalur menuju ITDC Nusa Dua pada tanggal 12-17 November 2022. Pembatasan kegiatan ke jalur Tol Bali Mandara pada tanggal 12-17 November 2022. Pembatasan kegiatan ke jalur menuju GWK pada pada tanggal 15 November 2022. Pembatasan kegiatan ke jalur menuju Penyemaian Mangrove Kawasan Tahura pada tanggal 15-16 November 2022.

Sekda Dewa Indra berharap dukungan dari semua pihak terhadap pelaksanaan surat edaran ini, khususnya dari Bupati/Walikota, Pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan Perangkat Daerah, Pimpinan BUMN/BUMD, Majelis Desa Adat dan FKUB Provinsi Bali.

Sementara Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menginstruksikan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto untuk mematangkan persiapan pengamanan puncak Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) pada 15-16 November 2022. Selain itu kepada prajurit TNI AD di seluruh Indonesia ditekankan untuk memperhatikan penanganan pandemi Covid-19 yang belum benar-benar aman hingga masalah radikalisme yang terus menjadi ancaman.

Hal ini disampaikan Kasad saat gelar Pasukan Kesiapsiagaan TNI AD dalam Rangka Kontijensi yang dipusatkan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta dan diikuti secara online oleh 15 Kodam se-Indonesia, Rabu (27/10) pagi. Khusus di wilayah Kodam IX/Udayana, apel yang diikuti dari Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Rabu kemarin diikuti oleh 1.503 personel. Sementara prajurit yang siap dikerahkan sebanyak 10.350 personel.

Melalui apel terpusat itu, Kasad Jenderal Dudung memerintahkan Pangdam IX/Udayana untuk mempersiapkan prajurit pengamanan wilayah dengan matang. Segala bentuk ancaman harus bisa diminimalisir dan sudah dilakukan pemetaan lebih awal. "Waspadai dan cermati siapa berbuat apa di Kodam IX/Udayana. KTT G20 adalah event internasional. Yakinkan prajurit-prajurit agar betul-betul memahami tugas masing-masing. Jangan lengah dan tetap waspada," tegas Jenderal Dudung saat menyapa seluruh Kodam secara online kemarin.

Seusai mengikuti apel gelar pasukan, kepada wartawan Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Sonny Aprianto menegaskan persiapan prajuritnya untuk melakukan pengamanan puncak KTT G20 sudah matang. Kodam IX/Udayana mengerahkan 6.000 lebih prajurit. Ribuan prajurit itu terdiri dari 4.000 personel lebih sebagai Satgas Pengamanan Wilayah yang dikomandoi Pangdam sendiri dan 2.000 lebih sebagai Satgas Evakuasi dikomandoi Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Sachono.

"Kami sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari. Kami sudah melakukan latihan-latihan, seperti latihan Tactical Floor Game (TFG). Latihan ini sangat penting dilakukan guna memahami pemetaan pengamanan. Latihan ini sudah digelar simulasi berkali-kali. Terakhir nanti pada 7 November 2022 tingkat wilayah," ungkap jenderal bintang dua di pundak ini.

Perwira tinggi TNI AD lulusan Akmil 1990 ini menjelaskan Satgas Pamwil yang dipimpinnya bertugas untuk mengamankan ring dua dan tiga. Pada dua ring ini dibagi lagi, yakni pengamanan di objek kegiatan, tempat penginapan, dan rute-rute yang dilalui delegasi (baik rute utama maupun rute cadangan).

Operasi pengamanan ini tidak hanya dilakukan di wilayah Bali yang merupakan pusat kegiatan KTT G20. Pengamanan juga dilakukan secara berlapis dengan pengamanan penyangga, yakni pengamanan di wilayah Jawa Timur oleh Kodam V/Brawijaya bersama Polda Jawa Timur dan Korem 162/Wira Bhakti bersama Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Saya sudah melakukan pemetaan dari awal terkait ancaman-ancaman yang mungkin timbul. Kami berkoordinasi dengan Mabes Polri, Polda Bali, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan instansi terkait lainnya," ungkap mantan Deputi III Bidang Kontra Intelijen BIN periode 2021-2022 ini. *pol, cr78

Komentar