Pohon Tumbang di Banjar Tanah Bias Picu Kemacetan
SEMARAPURA, NusaBali
Pohon lamtoro tumbang menutup jalan raya di Banjar Tanah Bias, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Rabu (26/10) sekitar pukul 09.00 Wita.
Pohon tumbang memicu kemacetan karena badan jalan tertutup batang pohon. Beruntung saat kejadian tidak ada masyarakat melintas di jalur tersebut. Pohon ini tumbang karena tua dan lapuk.
Petugas BPBD Klungkung, Polsek Nusa Penida, dan Koramil Nusa Penida berbaur dengan masyarakat mengevakuasi pohon tumbang menutup badan jalan. Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengatakan pohon lamtoro tinggi 15 meter berdiameter 50 centimeter tumbang karena lapuk termakan usia. Bagian bawah pohon sebagian besar sudah mati. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” kata Widiada.
Petugas menggunakan dua gergaji mesin (chainsaw) untuk memotong dahan pohon. Selanjutnya potong batang pohon dipindahkan ke pinggir jalan sehingga kendaraan bermotor bisa melintas. Widiada mengimbau masyarakat jika melihat pohon besar dan lapuk segera melapor kepada petugas. Sehingga bisa dilakukan pencegahan secara dini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Jika pohon itu sudah mati atau lapuk kami lakukan mitigasi,” kata Widiada. *wan
Petugas BPBD Klungkung, Polsek Nusa Penida, dan Koramil Nusa Penida berbaur dengan masyarakat mengevakuasi pohon tumbang menutup badan jalan. Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengatakan pohon lamtoro tinggi 15 meter berdiameter 50 centimeter tumbang karena lapuk termakan usia. Bagian bawah pohon sebagian besar sudah mati. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” kata Widiada.
Petugas menggunakan dua gergaji mesin (chainsaw) untuk memotong dahan pohon. Selanjutnya potong batang pohon dipindahkan ke pinggir jalan sehingga kendaraan bermotor bisa melintas. Widiada mengimbau masyarakat jika melihat pohon besar dan lapuk segera melapor kepada petugas. Sehingga bisa dilakukan pencegahan secara dini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Jika pohon itu sudah mati atau lapuk kami lakukan mitigasi,” kata Widiada. *wan
Komentar