Tetap Terbaik di Kelas -55 Kg, Coki Raih Emas di Kejurnas

Di final Coki mengalahkan karateka asal Sulawesi Selatan, Ifka Widya Sari dengan skor 8-5. Hasil itu menunjukkan Coki masih terbaik di kelas -55 Kg.

"Pertandingan di final tadi berjalan mulus. Coki tampil luar biasa sehingga mengalahkan lawannya dari Sulawesi Selatan. Ini menunjukkan Coki masih yang terbaik di kelas -55 kg," ujar Kepala Pelatih Pelatnas Karate, Idris Gusti.

Idris Gusti juga mengatakan, hasil yang diperoleh Coki membuktikan dirinya layak menjadi juara dan tetap di Pelatnas. Coki sendiri sebelum ke final, mengalahkan Tifani Zuhrina dari Perguruan Wadokai di babak semifinal. Namun di pertandingan tersebut ada sedikit masalah.

Saat lawan unggul 3-5, Coki melayangkan tendangan. Tiga juri memberikan skor untuk Coki, tetapi mereka langsung anulir kembali. Padahal, wasit menyatakan tendangan itu masuk.

Ketum FORKI dan manager tim karateka Bali yang hadir melakukan protes. Begitu pula dengan Idris sebagai pelatih Pelatnas yang mendampingi Coki di Kejurnas. Mereka membawa bukti berupa rekaman video pertandingan yang diambil karateka Pulau Dewata lainnya. Keputusannya, tendangan Coki masuk dan mendapat point sehingga skor menjadi sama 5-5.

"Setelah itu, pertandingan dilanjutkan kembali. Coki bisa mengungguli lawannya dengan skor 6-5. Dari sana, pointnya terus bertambah hingga kedudukan akhir 8-5 untuk Coki," jelas Idris.

Selain Coki, tiga karateka Pelatnas lainnya yang turun di Kejurnas memperoleh medali emas pula. Mereka adalah Ahmad Zigi dari Nusa Tenggara Barat di kata perorangan putra,

Krisda Putri dari Sulawesi Selatan di kata perorangan putri dan Ceyco Hutagalung dari Jakarta di kelas -68 kg. Sedangkan Ari Saputra dari Lampung memperoleh medali perunggu di kelas 60 kg.

"Secara keseluruhan mereka tampil bagus. Apalagi, dari lima karateka Pelatnas yang mendapatkan medali emas ada empat orang. Sedangkan satu orang mendapat medali perunggu," kata Idris Gusti. *k22