nusabali

Dicurigai Membelot, Disel-Sugita Diancam Pecat

  • www.nusabali.com-dicurigai-membelot-disel-sugita-diancam-pecat

Ancaman PDIP untuk mendepak kader legislatif yang tidak bekerja dan bahkan membelot dalam Pilkada 2015 di Bali, kian mendekati kenyataan. 

Meski sudah mengusulkan pemecatan, lanjut Giri Prasta, PDIP tetap akan menurunkan Mahkamah Partai untuk meberikan pembelaan kepada Disel Astawa dan Sugita. Hal tersebut sesuai dengan prosedur yang ada di internal partai.

Sebetulnya, dalam Pilkada Badung 2015, ada dua lagi kader legislatif yang tumbang di kandangnya. Pertama, I Wayan Sandra, anggota Fraksi PDIP DPRD Badung Dapil Kuta Utara. Di tempat Wayan Sandra nyoblos yakni Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, pasangan Giri Prasta-Suiasa hanya memperoleh 1.625 suara, diungguli Paket Susut yang meraup 4.510 suara.

Kedua, I Nyoman Satria, Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung Dapil Mengwi. Nyoman Satria yang notabene Koordinator Tim Media Paket Giriasa nyoblos di Kelurahan Mengwi, Kecamatan Mengwi. Di kandang Nyoman Satria ini, Paket Giriasa hanya memperoleh 2.171 suara, diungguli Paket Susut raup 2.576 suara.

Namun, menurut Giri Prasta, Nyoman Satria dan Wayan Sandra tidak layak dipecat. Pasalnya, kedua kader legislatif ini sudah bekerja maksimal selama masa kampanye Pilkada badung 2015. “Kita buka saja, contohnya Nyoman Satria. Dia memang kalah di desanya, tapi kami sudah punya rekam jejaknya,” ungkap Giri Prasta. Begitu pula Wayan Sandra, dianggap sudah kerja maksimal, meskipun kalah di desanya.

Sementara itu, DFisel Astawa belum berhasil dimintai komentarnya soal ancaman pe-mecatan dari PDIP akibat isu pembelotan di Pilkada Badung 2015. Sedangkan Made Sugita enggan berkomentar saat ditemui di sela-sela pelantikan Pimpinan DPRD Badung kemarin. “Kok tanya ke saya? Udah, saya nggak mau berkomentar,” elak Sugita.

Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster memastikan akan terapkan sanksi tegas terhadap kader partai yang membelot dan tidak bekerja di Dapilnya dalam Pilkada 2015. Kalau tidak bekerja, mereka di-PAW dari keanggotaan Dewan, sementara yang ketahuan membelot mereka terancam dipecat.

Menurut Koster, PDIP sudah memberi tanda lingkaran kader partai yang terindikasi membelot dan tidak kerja. Pihaknya sudah menerima laporan dari DPC PDIP di 6 Kabupaten/Kota se-Bali yang ikut Pilkada 2015, yakni Badung, Denpasar, Tabanan, Bangli, Karangasem, dan Jembrana. Dalam laporan ini, DPC PDIP melaporkan kader-kader partai yang diduga membelot dengan bukti yang ada. "Nah, kalau terbukti membelot, akan dipecat. Di Badung sudah ada itu (kader membelot), tapi kami tidak sebutkan sekarang,” tandas Koster di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar, Kamis (10/12) sore. 

Koster menegaskan, juga akan ada evaluasi terhadap kader soal target suara yang ditentukan di desanya, apakah tercapai atau tidak. Dalam hal ini, akan dilihat fakta-faktanya, apakah benar-benar kalah karena kandidat lain memang kuat, padahal kader bersangkutan sudah bekerja penuh. “Tapi, calon PAW-nya juga kita lihat. Jangan-jangan (caleg) yang di bawahnya sengaja membelot supaya, anggota Dewan di-PAW, sehingga dia bisa naik. Kita akan buktikan itu. Kalau yang di bawahnya nggak kerja, bisa yang tidak kerja inilah kita tegur." 7 asa

Komentar