nusabali

Satu Rumah Tertimbun Longsor di Desa Bengkel

  • www.nusabali.com-satu-rumah-tertimbun-longsor-di-desa-bengkel

Lokasi rumah yang di bawah tebing tertimbun longsoran akibat hujan deras yang mengguyur Banjar Dinas Bukit Telu.

SINGARAJA, NusaBali

Kejadian tanah longsor kembali terjadi di tengah cuaca tidak menentu dan curah hujan deras yang masih turun belakangan ini. Bencana tanah longsor itu pun menimpa rumah milik Ketut Sarjana, 50, warga Banjar Dinas Bukit Telu, Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu pada Minggu (9/4) lalu sekitar pukul 13.00 Wita. Beruntung penghuni rumah saat itu tidak ada di rumah dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kejadian tersebut dikatakan terjadi setelah kawasan itu diguyur hujan deras sejak pukul 11.00 Wita. Rumah korban yang berlokasi di bawah tebing tanah setinggi kurang lebih tiga setengah meter itu tiba-tiba saja tertimbun taah longsoran. Sehingga rumah semi permanen berukuran 7x6 meter miliknya benar-benar tertimbun. Beruntung saat itu tidak ada orang di rumah itu sehingga tidak mengakibatkan korban jiwa.

Sarjana mengaku saat itu ia sedang berada di luar rumah. Tiba-tiba saja kembalinya dari berpergian ia sudah mendapati rumahnya tertimbun tanah longsoran. “Saat saya pulang saya sudah tidak melihat rumah saya, karena semuanya tertutup tanah,” ujarnya.

Ia pun kemudian melaporkan kejadian itu kepada aparat desa. Sore itu juga setelah hujan mulai reda sejumlah keluarga dan warga setempat membantunya membersihkan material longsoran. Rumah Sarjana benar-benar tertimbun, sehingga atap rumahnya pun jebol dan hanya tersisa beberapa bagian tembok rumah yang masih berdiri sebagian. Barang-barang rumah tangganya pun baru dapat dievakuasi dan dibersihkan kembali setelah lumpur dan material longsoran sudah bersih.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur, Senin (10/4) mengatakan pihaknya sudah menurunkan personil untuk membantu membersihkan lumpur pasca peristiwa itu. Pihaknya pun untuk sementara sudah mendrop bantuan sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Sementara Sarjana dianjurkan untuk tinggal menumpang di rumah kerabatnya yang lokasinya lebih aman.

“Kalau dilihat dari lokasi rumah memang sangat riskan karena berada di bawah tebing tanah yang labil. Ini pun masih berpotensi longsor susulan apabila hujan kembali turun deras,” katanya.

Ia pun mengaku sudah mendata kerugian yang diderita korban dan selanjutkan akan diajukan ke BPBD Provinsi untuk mendapatkan bantuan pembangunan rumah pasca bencana. *k23

Komentar