Voli Galadesa Semarak di Badung
MANGUPURA, NusaBali
Seiring melandainya kasus Covid-19, sejumlah desa di Kabupaten Badung menggulirkan kejuaraan voli Galadesa.
Program Galadesa di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi bergulir sejak 30 Mei lalu lewat event Putra Baba Cup I. Disusul event Putra Bayu II di Desa Bongkase Pertiwi, Kecamatan Abiansemal per 1 Juni lalu. "Permohonan pelaksanaan Galadesa terus mengalir sampai saat ini," kata Ketum Pengkab PBVSI Badung, Anak Agung Kusimantara, Selasa (14/6).
Kusimantara mengatakan, PBVSI Badung membagi atau memberikan rekomendasi masing-masing kecamatan hanya ada satu kegiatan saja, dan antara kecamatan yang melaksanakan kejuaraan, waktunya tidak terlalu berdekatan. "Istilahnya digilir agar merata, sebab mereka antre untuk melaksanakan kejuaraan. Makanya, kita serahkan kepada klub yang malu menggelar kejuaraan," tandas Kusimantara yang seorang jaksa ini.
Kusimantara yang juga pengurus PBVSI Bali menegaskan, pada setiap kegiatan Galadesa, pihaknya dari Pengkab PBVSI selalu menyarankan untuk melarang atau mencari pemain orang-orang dari luar Kabupaten Badung. Sementara dari sisi umur masih dibebaskan. "Saya selalu berusaha hadir dan memerintahkan wasit yang notabene sebagai pengurus untuk melakukan pemantauan terhadap pemain yang proyeksi dua tahun ke depan terutama pemain muda proyeksi Porprov Bali 2024.
Dengan adanya Galadesa, kata Kusimantara, sangat bagus untuk merangsang dan menambah jam terbang bertanding di lapangan. Terutama pemain muda potensial yang dapat diharapkan untuk Porprov. “Biasanya kan ada kejutan dari anak-anak muda untuk memperlihatkan kemampuannya,” tuntas Kusimantara. *dek
Kusimantara mengatakan, PBVSI Badung membagi atau memberikan rekomendasi masing-masing kecamatan hanya ada satu kegiatan saja, dan antara kecamatan yang melaksanakan kejuaraan, waktunya tidak terlalu berdekatan. "Istilahnya digilir agar merata, sebab mereka antre untuk melaksanakan kejuaraan. Makanya, kita serahkan kepada klub yang malu menggelar kejuaraan," tandas Kusimantara yang seorang jaksa ini.
Kusimantara yang juga pengurus PBVSI Bali menegaskan, pada setiap kegiatan Galadesa, pihaknya dari Pengkab PBVSI selalu menyarankan untuk melarang atau mencari pemain orang-orang dari luar Kabupaten Badung. Sementara dari sisi umur masih dibebaskan. "Saya selalu berusaha hadir dan memerintahkan wasit yang notabene sebagai pengurus untuk melakukan pemantauan terhadap pemain yang proyeksi dua tahun ke depan terutama pemain muda proyeksi Porprov Bali 2024.
Dengan adanya Galadesa, kata Kusimantara, sangat bagus untuk merangsang dan menambah jam terbang bertanding di lapangan. Terutama pemain muda potensial yang dapat diharapkan untuk Porprov. “Biasanya kan ada kejutan dari anak-anak muda untuk memperlihatkan kemampuannya,” tuntas Kusimantara. *dek
Komentar