nusabali

Rai Budiasa Undang Ketua MPR RI

  • www.nusabali.com-rai-budiasa-undang-ketua-mpr-ri

JAKARTA, NusaBali - Setelah menerima sertifikat Hak Kekayaan Intelektual Citra Raksata untuk Paket Wisata Barong dan Legong dari Bupati Gianyar I Made Mahayastra pada 19 April 2022, Dewa Ngakan Rai Budiasa makin gencar mensosialisasikan paket wisata tersebut. 

Bahkan pimpinan Yayasan Yasa Putra Sedana Jro Pengaji ini mengundang Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) agar menyaksikan langsung di Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.

Rai Budiasa pun menyempatkan diri  bertemu dengan Bamsoet di kediamannya yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/4). "Kedatangan kami ke rumah Ketua MPR RI untuk mengundang beliau menyaksikan pertunjukan seni Tari Barong dan Tari Legong serta makan malam di tempat kami," ujar Rai Budiasa.

Undangan Rai Budiasa mendapat respons baik dari Bamsoet. Apalagi mereka berdua merupakan kawan lama saat Rai Budiasa berada di Partai Golkar maupun di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DKI Jakarta.

"Ketika itu, kami sama-sama dilantik sebagai anggota HIPMI DKI Jakarta tahun 1993," kata Rai Budiasa. Sementara saat berada di Partai Golkar, Rai Budiasa telah menjalin persahabatan dengan Bamsoet di tahun 1990an. Kala itu, Rai Budiasa memegang posisi sebagai Ketua Seni dan Budaya Partai Golkar DKI Jakarta.

Sedangkan Bamsoet masih menjadi anggota. Mengenai kedatangan Bamsoet ke Gianyar, kata Rai Budiasa, akan disesuaikan dengan jadwal Bamsoet saat berada di Bali pada 27 April-2 Mei 2022. Dari rentang waktu tersebut, Bamsoet akan menyediakan waktu khusus menyaksikan Tarian Barong dan Tari Legong serta makan malam.

"Pada prinsipnya, beliau siap hadir ke tempat kami. Kami berharap, kehadiran beliau menjadi motivasi bagi pelaku pariwisata lain agar tetap berkarya. Apalagi, beliau akan datang bersama tokoh-tokoh lainnya," ucap mantan Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPD Partai Golkar Bali Periode 2005-2010 dan 2010-2015 ini.

Menurut Rai Budiasa, Paket Wisata Tari Barong dan Tari Legong pertama kali dipentaskan pada 1 Desember 1995 dalam rangka uji kompetensi Listibya Provinsi Bali. Dari sana muncul masukan dari koleganya agar menjadi paket wisata. Untuk itu, dirancang pertunjukan Barong dan Pelegongan yang dikemas dengan santap malam.

Pertunjukan berlangsung di halaman terbuka Jabe Jro Pengaji. Setelah dipentaskan, wisatawan diundang untuk menikmati makan malam di Natar atau halaman tengah Jro Pengaji. Diawali dengan pengenalan keluarga besar dan pengenalan rumah adat Bali yang sesuai dengan Asta Kusala Kusali.

Tempat pementasan yang terbuka menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton, karena secara khusus dapat memperhatikan komposisi gerak tari yang senada dengan tabuh pengiringnya. “Suasana alami pedesaan pun, dapat dirasakan. Penonton secara khusus menyaksikan selama satu jam non stop," papar pria yang pernah menjadi Koordinator Artis Ibukota DPP Partai Golkar Periode 1994-1999 ini. 7k22

Komentar