nusabali

5 PMI Asal Karangasem Cemas Saat Dievakuasi dari Ukraina

  • www.nusabali.com-5-pmi-asal-karangasem-cemas-saat-dievakuasi-dari-ukraina

AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 5 PMI (Pekerja Migran Indonesia) asal Karangasem mengaku cemas saat dievakuasi dari Ukraina.

Lima PMI itu yakni seorang dari Kecamatan Manggis dan dua orang masing-masing dari Kecamatan Sidemen dan Kecamatan Kubu. Meski cemas saat dievakuasi, namun kelima PMI asal Karangasem ini ingin kembali bekerja ke Ukraina.   

PMI dari Banjar Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Ni Komang Ayu Yuliantari, mengaku bekerja sejak Mei 2021 sebagai terapis spa di salah satu hotel di Ukraina. Saat perang berkecamuk, Komang Yuliantari mengaku ketakutan saat mendengar ledakan sebanyak tiga kali pada Kamis (24/2) sekitar pukul 05.30 waktu setempat. Setelah mendengar ledakan, langsung terjaga dari tidurnya. “Saat itu merasa waswas, takut, dan tidak bisa tidur lagi. Utusan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Ukraina datang pukul 07.30 waktu setempat. Kami diinstruksikan cepat berkemas-kemas dan tidak perlu bawa barang yang banyak. Kami dievakuasi,” tutur Komang Yuliantari, Selasa (8/3).

Komang Yuliantari hanya membawa tiga stel pakaian, sisanya masih ditinggal di apartemen. Barang yang dibawa terutama dokumen perjalanan agar tidak mendapat kesulitan pulang ke Indonesia. Sebanyak 5 PMI dari Karangasem itu dievakuasi petugas KBRI ke salah satu apartemen, tempat berkumpulnya seluruh PMI dari Indonesia untuk memudahkan keberangkatan ke Indonesia. Komang Yuliantari mengaku cemas selama perjalanan evakuasi dari apartemen tempatnya menginap ke apartemen tempat berkumpulnya PMI dari Indonesia. Di sepanjang perjalanan menuju titik kumpul para PMI dari Indonesia, jalan raya masih normal.

Tetapi evakuasi dari apartemen tempat berkumpulnya PMI dari Indonesia menuju bandara udara, Jumat (25/2) suasana di jalan raya mulai sepi. Selanjutnya diterbangkan dan tiba di Jakarta untuk menjalani karantina selama satu minggu di Hotel Pasar Rumput Jakarta. Setelah menjalani karantina, dipulangkan ke Bali, Senin (7/3) malam. “Saya dan teman-teman senang bekerja di Ukraina. Selama bekerja dari Mei 2021 hingga Februari 2022 belum pernah pulang. Jika suasana normal ingin kembali kerja di Ukraina,” ungkap bajang kelahiran 7 Juli 1997 ini.

Komang Yuliantari mengaku telah dapat gaji bulan Februari sehingga tidak merasa rugi pulang bertemu keluarga. Sebelum bekerja di Ukraina, Komang Yuliantari sempat selama 1 tahun bekerja sebagai terapis spa di Turki pada tahun 2019. Berhenti kerja di Turki karena hotel tempatnya bekerja tutup. “Sangat disayangkan terjadi perang, padahal menyenangkan kerja di Ukraina,” tuturnya. Selama di Ukraina belum pernah berwisata, hanya sempat jalan-jalan di mall. Hal senada diutarakan PMI dari Banjar/Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Ni Komang Wirati. “Saya juga ingin kembali kerja ke Ukraina, kalau kondisinya normal,” katanya singkat.

Kabid Perencanaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Ketenagakerjaan Karangasem, Ni Luh Putu Ari Dewi Wirawan SH MAP, yang menjemput PMI asal Karangasem mengatakan, awalnya yang masuk daftar PMI dari Karangasem sebanyak 4 PMI, salah satu PMI masuk daftar dari Tabanan. Kelima PMI itu semuanya perempuan yakni Ni Komang Ayu Yuliantari dari Banjar Tengading Desa Antiga Kecamatan Manggis, Ni Komang Wirati dari Banjar/Desa Sinduwati Kecamatan Sidemen, Ni Ketut Mita Julianti dari Banjar Munti Desa Desa Tianyar Barat Kecamatan Kubu, Ni Nengah Riskawati dari Desa Talibeng Kecamatan Sidemen, dan Ni Ketut Suartini dari Banjar Munti Desa Desa Tianyar Barat Kecamatan Kubu. “Semua PMI yang tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai idak ada yang bawa tas besar, bawa pakaian seadanya. Secara fisik merasa sehat, tidak tampak kelelahan,” ungkap Ari Dewi. *k16

Komentar