nusabali

Koster Dorong Rayakan Tumpek Wayang Secara Kolektif

Serahkan Bantuan Wayang Kulit dan Gamelan Gender ke Pangempon Pura Besakih

  • www.nusabali.com-koster-dorong-rayakan-tumpek-wayang-secara-kolektif

DENPASAR, NusaBali - Gubernur Bali Wayan Koster mendorong Perayaan Tumpek Wayang secara kolektif setiap enam bulan. Hal ini dilakukan supaya perayaan Tumpek Wayang tidak meredup di masyarakat.

Hal itu diungkapkan Gubernur Koster saat Perayaan Tumpek Wayang di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali (Art Centre) Denpasar pada Saniscara Kliwon Wayang, Sabtu (5/3) pagi.

Dalam perayaan yang disiarkan secara live streaming ini dihadiri Wakil  Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Kadis Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha, pejabat Eselon II Pemprov Bali dan tokoh masyarakat.

Koster menyampaikan apresiasinya kepada elemen dan tokoh masyarakat yang konsisten melaksanakan kebijakan Pemprov Bali, karena betul-betul mengimplementasikan dan mengawal warisan leluhur. "Saya apresiasi dengan seluruh elemen dan tokoh masyarakat yang konsisten menjaga kearifan lokal Bali, warisan leluhur dan kebudayaan Bali, " ujar Ketua DPD PDIP Bali ini.

Sama dengan Perayaan Tumpek Uye pada 19 Januari 2022 lalu, Koster instruksikan perayaan Tumpek Wayang dilaksanakan dari desa adat, desa/kelurahan, instansi vertikal, kelompok masyarakat, perorangan dengan cara masing-masing. "Sama dengan Perayaan Tumpek Uye, saya lihat sendiri masyarakat Bali merayakan dengan antusias. Ribuan bibit ikan dilepas, pohon disaputin (dibalut kain, Red), ribuan burung dilepasliarkan. Jadi betul-betul tradisi dan kearifan lokal Bali itu dimuliakan. Ini yang namanya menyucikan dan memuliakan semua unsur kehidupan yang ada di alam," tegas mantan Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali selama 3 periode ini.

Gubernur Koster menegaskan seluruh kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan dengan kearifan lokal warisan leluhur ini tidak bersumber dari referensi buku-buku luar Bali. Semuanya melalui penuangan pikiran bersama tokoh dan para ahli. Mulai peraturan/regulasi dalam bentuk Peraturan Gubernur (Pergub) dan Peraturan Daerah (Perda). 

Menurutnya tidak ada studi banding ke daerah lain, karena Bali tidak perlu dibandingkan dengan daerah mana pun, karena Bali sudah punya semuanya. "Jadi betul-betul secara filosofis, desain dari nilai-nilai kearifan lokal Bali yang merupakan warisan leluhur kita. Diwariskan sejak berabad-abad lamanya," ujar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.

Ditambahkan Koster, kebijakan Pemerintah Provinsi Bali ini akan menjadi visioner, karena semua nilai-nilai yang telah dilaksanakan ini akan menjadi kebutuhan sepanjang jaman. "Nilai kearifan lokal ini saya angkat dalam Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Segala pembangunan Bali selalu dalam aspek landasan filosofis dengan arah yang jelas dan terpadu, mengandung nilai-nilai universal," ujar mantan Anggota Badan Anggaran DPR RI ini.

Koster mengatakan Tumpek Uye, Tumpek Wayang dan tumpek lainnya, jangan pernah diremehkan. Banggalah dengan budaya Bali. "Banggalah dengan budaya Bali. Jangan mainstream kebarat-baratan. Pembangunan Bali dari hulu ke hilir menjadikan kebudayaan sebagai landasan, terutama nilai-nilai kehidupan Sad Kerthi. Dunia boleh berubah dengan teknologi, tetapi kita jangan tergerus zaman. Tetap jaga budaya, sehingga sama-sama punya ruang," ujarnya.

Menurut Koster, kearifan lokal Bali sudah banyak dikagumi dunia. Sebut saja Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali temanya sangat sinkron dengan kearifan lokal Bali. "Mulai arsitektur, isu kesehatan dunia, perkembangan teknologi digital, transisi energi bersih dan ekonomi hijau. Jadi harus bangga kita. Orang Bali tolong biasakan dukung kawan sendiri, jangan kawan dihabisi, orang luar dibiarkan lewat. Jangan biasakan berantem dengan saudara sendiri, jangan begitu lagi," ujar Koster.

Foto: Gubenur Koster membonceng Wagub Cok Ace saat mencoba kendaraan listrik di stand Pameran Kendaraan Listrik. -YUDA

Sementara Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha mengatakan dalam perayaan Tumpek Wayang Gubernur Koster merangkaikan Rahina Tumpek Wayang untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Jalan Tol Bali Mandara; Membuka pameran kendaraan bermotor listrik berbasis baterai; Menyerahkan bantuan Wayang Kulit serta Gambelan Gender kepada pengempon Pura Agung Besakih; dan Mengedukasi masyarakat untuk kembali mencintai hasil kebudayaan Bali melalui pementasan Wayang Kulit Tantri yang dimainkan oleh Dalang, I Wayan Wija asal Desa Sukawati, Gianyar, dimana pementasan Wayang Kulit ini dilakukan secara langsung dan virtual. 

Kata Arya Sugiartha, Pemprov Bali, Kabupaten/Kota, Desa Adat, Desa/Kelurahan, lembaga vertikal, keluarga dan kelompok masyarakat merayakan Tumpek Wayang dengan upacara Jagat Kerthi. Secara niskala dilaksanakan dengan pecaruan dan sembahyang bersama.

Sementara secara sekala dilaksanakan bersih-bersih sampah, penggunaan energi bersih ramah lingkungan, pameran hasil pertanian organik, pengurangan sampah plastik. 

"Perayaan Tumpek yang lain nanti akan menjadi laku hidup masyarakat Bali untuk menjaga keharmonisan alam," ujar mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini. 7 nat

Komentar